Bunga tabebuya berwarna merah muda dan putih itu bisa ditemui di sepanjang median jalan mulai dari kawasan Artos Magelang sampai Palbapang, Mungkid. Juga di Jalan Soekarno-Hatta kawasan Sawitan, Mungkid, Kabupaten Magelang. Kemudian, di Jalan Pemuda, Muntilan dan beberapa ruas jalan lain.
Kepala Bidang Pengkajian Dampak dan Penataan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang Joni Budi Hermanto mengutarakan, tahun ini, tabebuya memang baru berbunga satu kali.
“Bisa jadi di tahun ini cuma berbunga satu kali (dalam setahun) karena tergantung cuaca. Kalau musim kemarau berlanjut, kemungkinan nanti akan berbunga lagi,” ungkapnya, Senin (30/9/2024).
Dia menyebut, dulunya tabebuya mulai dari Artos sampai Palbapang ditanam sekitar 440 pohon. Sementara di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Letnan Tukiyat di kawasan Sawitan ada sekitar 300 pohon.
“Ditambah dengan penanaman tabebuya di wilayah Muntilan sekitar 300 pohon,” sebutnya.
Kini, pohon tabebuya yang ada di Kabupaten Magelang berjumlah ribuan. Nampak asri berdiri kokoh di sepanjang median jalan. Apalagi keberadaannya bisa menjadi daya tarik bagi para pengguna jalan.
“Tabebuya tidak ada bulan (tertentu) untuk berbunga karena tergantung cuaca,” terang Joni.
Seorang ASN Pemkab Magelang Fanny Rachma mengaku, bunga tabebuya yang bermekaran di sepanjang median jalan terlihat cantik dan lebat.
“Jadi pemanis pemandangan saat perjalanan menuju ke kantor. Suka banget lihatnya karena ada warna putih dan pink kesukaan saya,” ucapnya. (Rez).
Tidak ada komentar: