Header ads

Header ads
Kembangkan Bisnis Kamu dengan Iklan di Kabar Magelang
» » Peristiwa Tawuran di Tegalrejo, Polisi Tetapkan 7 Orang Tersangka, 6 Orang Masih Dibawah Umur

Tegalrejo, kabarMagelang__Polisi tetapkan 7 orang tersangka atas Peristiwa tawuran pelajar yang menyebabkan satu orang meninggal dunia dan dua orang luka-luka di Dusun Diwak, Desa Purwosari, Kecamatan Tegalrejo Magelang, pada Minggu (4/8/2024) dini hari kemarin.

Dari 7 tersangka tersebut satu orang diantaranya sudah dewasa dan enam lainya masih dibawah umur dan masih pelajar SMP. Hal tersebut disampaikan Kapolresta Magelang, Kombes Pol Musthofa di Mapolresta Magelang, Senin (5/8/2024).

“Terangka 7 orang, satu dewasa dan 6 orang masih dibawah umur sudah diamankan dan barang bukti lengkap. Dari keterangan tersangka sudah ada yang mengarah kepada pelaku utama,” ungkapnya.

Dia menyebutkan bahwa para tersangka berhasil diamankan kurang dari 24 jama. Selain itu Selain juga sudah mengamankan barang bukti yang digunakan oleh para tersangka,

“Barang bukti yang diamankan, selain kaos korban, ada sajam. Ada parang, ada pedang dan stik golf yang berikutnya kita sanpaikan kepada jajaran penyidik. Jadi InsyaAllah antara tersangka dan barang bukti tidak ada masalah mohon doanya agar bisa segera terselesaikan perkara tersebut,” jelas Musthofa.

Kapolresta juga menerangkan bahwa peristiwa tersebut adalah murni tawuran antar kelompok, bukan karena salah sasaran.

“Jadi informasinya rencana tawuran itu dari salah satu SMP Kota Magelang, dengan SMP yang ada di Candimulyo. Kemudian yang dari SMP Kota Magelang merasa zonk (tidak ada lawan). Yang dari SMP Candimulyo merasa kurang kekuatan dan meminta bantuan kepada beberapa orang.  Dari peristiwa itu ada selisih paham sehingga menimbulkan peristiwa penganiayaan tersebut,” terangnya.

“Ya bisa dibilang tawuran juga. Dan mengakibatkan korban meninggal dunia,” kata Musthofa.

Dia menambahkan pada malam itu ada dua kali peristiwa tawuran dan rentetanya. Tawuran yang pertama tidak menimbulkan korban, yang berikutnya baru menimbulka korban.

“Ya bisa dibilang rentetan juga. Karena antara kedua belah pihak saling mengetahui dengan peristiwa tersebut. korbanya juga tidak satu orang tetapi tiga orang. Di kelompok pelaku juga ada yang kena lemparan batu, kemudian yang rencana mau jadi tersangka dari kedua kelompok juga ada.

lima orang dari dua kelompok, dua orang dari kelompok yang satu. Berarti memang berasal dari dua kelompok. Sama seperti biasa dari kedua kelompok geng yang satu dengan kelompok geng lainya,” tambah nya.

Peristiwa tersebut seperti biasa antar kelompok melakukan tantangan tawuran melalui media sosial.

“Kita sementara mendalami siapa saja yang mengundang, siapa yang terlibat. Dari keterlibatan siapa yang membawa sajam, maupun keterkaitan dengan penganiyaan yang mengakibatkan meninggal dunia itu saja,” ujar Musthofa.

Saat ini pihak Polresta masih melakukan pendalaman dan pengembangan tentang adanya tersangka lain.

“Sementara kita dalami kemungkinan bertambah ada. Yang jelas untuk rangkaian sudah tergambarkan dengan baik,” ujarnya.

Kemudain untuk setatus para pelaku yang masih dibawah umur, ada anak SMP, ada yang Sudah putus sekolah.

“Mereka memang campuran yang jelas penegakan hukum seperti biasa tetap kita laksanakan. Para pelaku sudah beberapa kali rencana tawuran dan ada yang pernah terlibat beberapa kali tawuran,” beberanya.

“Orang tuan mereka tadi malam juga hadir, menyaksikan sendiri, mengatahui sendiri bahwa anaknya memang nakam itu dia keluar diam-diam, kemudian mebawa parang,” pungkas Musthofa.

Diberitakan sebelumnya diduga salah sasaran penganiayaan, seorang warga di Kecamatan Tegalrejo, Magelang tewas terkena tusukan senjata tajam, Minggu (4/8/2024) dini hari. Selain itu dua warga lainya mengalami luka dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit Muntilan.  

Kasus yang diduga akibat dari tawuran yang terjadi di Dusun Diwak, Desa Purwosari, Kecamatan Tegalrejo tersebut, masih ditangani dan dilakukan penyelidikan oleh pihak Kepolisian.

Salah satu warga yang berada di dekat tempat kejadian Candra MS menuturkan peristiwa terjadi kurang lebih pada pukul 02.00 WIB. Dimana terdapat puluhan sepeda motor berboncengan dengan membawa sajam seperti mencari seseorang.

“Awalnya itu ada 10 motor berboncengan membawa sajam semua, ada dua kelompok yang satu berembunyi, dan yang satu berada di teras rumah. Sepertinya mereka mencari yang bersembunyi. Mereka turun dari motor dan langsung menggasak orang yang sedang nongkrong, di depan warung bebek goreng,” ungkapnya.

Dari kejadian tersebut mengakibatkan beberapa orang mengalami luka, bahkan satu orang diantaranya meninggal dunia.

“Tiga orang yang terkena bacok, yakni Suryono, Adi,  Rio dan yang satu meninggal yakni Adi Gunawan. Mereka semua terus dibawa ke RSUD Muntilan,” katanya.

Peristiwa tersebut saat ini masih ditangani pihak Kepolisian Polresta Magelang, untuk mengungkap para pelaku.(haq).

 

 

 

About kabarmagelang.com

Info terupdate seputar Kabar Magelang. Lejitkan dan Kembangan usaha Anda di Kabar Magelang
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply