Header ads

Header ads
Kembangkan Bisnis Kamu dengan Iklan di Kabar Magelang
» » Mediasi Dua Kelompok Pedagang Candi Borobudur Belum Ada Titik Temu


Borobudur, kabarMagelang__Silang pendapat dua kelompok pedagang Candi Borobudur dalam mediasi yang dilaksanakan di Balkondes Borobudur belum ada titik temu, Rabu (14/8/2024). Dua kelompok pedagang tersebut yakni Paguyuban Sentra Kerajinan Makanan Borobudur (SKBM), dengan Pedagang Borobudur Bersatu (FPBB).

Dalam mediasi yang difalisitasi oleh Taman Wisata Candi Borobudur ini pihak SKMB kukuh tidak ingin menjadi bagian dari anggota FPBB saat resmi dipindah ke Kampung Seni Borobudur.

Ratusan pedagang SKMB sengaja datang mengenakan pakaian berwarna merah dan putih, bersama perwakilan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jogja. Pertemuan tersebut cukup alot karena belum menemukan titik temu.

Corporate Secretary PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Ryan Eka Permana Sakti mengutarakan, pihaknya telah memfasilitasi para pedagang untuk menyampaikan keluh kesahnya.

“Dari kerendahan hati masing-masing pihak, kami berharap ke depan, terjadi diskusi yang lebih konstruktif karena ini intern mereka,” uangkapnya.

Dengan begitu, antara SKMB dan FPBB akan memperoleh solusi teknis terkait proses ribuan pedagang itu dapat beraktivitas di Kampung Seni Borobudur.

“Setidaknya, mereka bisa saling terbuka dan legawa. Antara SKBM dan FPBB sudah saling duudk bersama,” ujarnya.

“Yang selama ini mungkin tidak atau jarang kita lihat. Kedua, ternyata sudah ada komunikasi dan kondusif. Kami berharap, kondusifitas ini menjadi pesan atau sinyal yang baik buat seluruh anggota, para pedagang. Bahwa hal yang terlihat sulit bisa didikusikan dengan cara yang baik-baik,” kata Sakti.

Namun, pihaknya belum bisa memastikan pertemuan selanjutnya untuk membahas hal yang lebih teknis. Prinsip, PT TWC dari awal telah memfasilitasi komunikasi dan koordinasi dengan kedua kelompok pedagang.

“Saya harap, nantinya siapapun itu yang akan benar-benar berpartisipasi aktif dalam mengelola lebih dari 1.900 pedagang bisa menjadi fasilitator yang baik dan mengayomi,” imbuhnya.

Pengabdi Bantuan Hukum, LBH Jogja Royan Juliazka mengatakan, audiensi ini merupakan rentetan dari beberapa kali pertemuan yang diadakan sebelumnya.

“Yang kami dampingi sekitar 315 pedagang. Mereka akan masuk (berpindah dagang) ke Kujon dan mereka butuh kepastian itu. Selama ini, mereka merasa tergusur dan informasi yang diterima simpang siur,” terangnya.

Informasi simpang siur itu, kata dia, terkait ketersediaan lapak di Kampung Seni Borobudur. Ternyata, dari PT TWC tetap memfasilitasi seluruh pedagang dan mendapatkan lapak mereka. Hanya saja, yang menjadi permasalahan adalah ketidakikutsertaan SKMB pada keanggotaan FPBB.

“Mereka mau masuk ke Kujon, tapi tidak mau di bawah FPBB. Apakah nanti lebur dengan FPBB atau tidak, belum diputuskan,” sambungnya.

Royan menyebut, LBH berupaya mengantisipasi agar tidak terjadi konflik horizontal, antara SKBM dan FPBB. Karena dia melihat, seluruh pedagang memang menjadi objek dari kebijakan pemerintah terkait pemindahan itu.

“Kami berharap, semua pihak turut mengawal pemindahan tersebut dan seluruh pedagang mendapat haknya,” pungkasnya.(haq). 

About kabarmagelang.com

Info terupdate seputar Kabar Magelang. Lejitkan dan Kembangan usaha Anda di Kabar Magelang
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply