Fasilitas yang tersedia semakin lengkap, mulai dari ruang tunggu yang luas, informasi kedatangan bus digital, hingga area komersial yang menampung UMKM lokal, foodcourt, dan fasilitas lainnya.
Dengan tampilan baru ini, diharapkan Terminal Tidar dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.
Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Tidar Magelang, Aris Mujiono, mengatakan Terminal Tidar memiliki luas sekitar 2,2 hektar. Mulai beroperasi sejak 1 Juli 2024.
Transformasi Terminal Tidar ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan transportasi umum. Tidak hanya itu, Terminal Tidar juga diharapkan menjadi pusat perekonimian masyarakat.
"Ini wujud komitmen kami memberikan pelayanan prima bagi masyarakat. Konsep kami tidak hanya untuk menaikan/menurunkan penumpang, lalu lintas bus, tapi juga pusat perekonomian, pusat edukasi dan pusat kegiatan masyarakat," kata Aris dalam Dialog dan Penanaman Pohon Bersama Warga Terminal Tidar di Lantai 2 Terminal Tidar, Kamis (25/7/2024).
Aris melanjutkan, visi Terminal Tidar ke depan adalah menjadikan terminal ini menjadi pusat pendidikan keselamatan berlalu lintas. Pihaknya akan membangun taman lalu lintas modern, studio 5 dimensi, area simulasi jalan dilengkapi mobil mini untuk pembelajaran keselamatan lalu lintas yang sasarannya adalah anak-anak.
Pada acara itu, hadir juga Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz, Wakil Wali Kota Magelang KH. M. Mansyur dan sejumlah kepala OPD/instansi terkait.
Dokter Aziz mengaku bangga dengan wujud Terminal Tidar saat ini yang lebih modern. Ini menjadi potensi yang bisa dikembangkan, misalnya di bidang pendidikan transportasi.
"Dengan bangunan yang keren ini, bisa kita kembangkan. Anak-anak bisa belajar di sini, bagaimana melihat sistem pengaturan transportasi dan sebagainya," ujarnya.
Dokter Aziz meminta warga menjaga, dan meramaikan Terminal Tidar ini. Diharapkan pula tidak ada premanisme di terminal ini. Pihaknya ingin Terminal Tidar jadi pusat transportasi umum yang menghubungkan destinasi-destinasi prioritas di sekitar Kota Magelang.
Sementara itu, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Provinsi Jawa Tengah, Ardono, yang hadir pada acara tersebut menyebutkan, sesuai undang-undang penyediaan angkutan umum yang layak adalah kewajiban pemerintah.
Adapun Terminal Tidar Kota Magelang adalah salah satu dari beberapa terminal tipe A yang direvitalisasi di Jawa Tengah. Selain Terminal Tingkir, Cepu, Kebumen, Purworejo, Purbalingga, dan Demak.
"Bersyukur di Kota Magelang dibangun seperti ini, berkat dukungan Pak Wali dan masyarakat. Terminal ada pengelolanya, sampai fasilitas penunjangnya (kios dll)," katanya. (Rez).
Tidak ada komentar: