Muntilan, kabar Magelang__Selesai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), sebanyak 495 siswa didik baru SMK Muhammadiyah I Mutilan dan orang tua mengikuti kegiatan Parenting, Sabtu (27/8/2024). Kegiatan yang dilaksanakan di halaman SMK Muhammadityah I Muntilan tersebut bertujuan untuk penyamaan visi dan persepsi antara siswa, orang tua, dengan sekolah.
Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah I Muntilan, Slamet SPd, mengatakan kegitan parenting ini sebagai pembimbingan terhadap anak didik baru usai mengikuti MPLS yang sudah dilaksanakan selama tiga hari (22 – 24 Juli 2024) kemarin.
“Tujuanya agar ada persamaan visi dan persepsi serta kesepahaman tentang proses pendidikan di SMK Muhammadiyah I Muntilan, antara anak orang tua dengan sekolah,” ungkapnya.
Dia menyebutkan pada tahun ini SMK Muhammadiyah I Muntilan menerima 495 anak didik baru, yang terbagi 15 kelas dengan empat jurusan.
“Jurusan Teknik Permesinan (TP) ada empat kelas, jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) tiga kelas, jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM) empat kelas, dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) tiga kelas,” jelas Slamet.
Lebih lanjut Slamet menegaskan di SMK Muhammadiyah I Muntilan ini ada beberapa kreteria yang harus terpenuhi agar anak bisa naik kelas.
“Ada empat kreteria untuk bisa naik kelas. Pertama mengikuti seluruh program pembelajaran, minimal nilai B/KKM, kedua kehadiran harus diatas 60 persen, ketiga adalah sikap, moral, akhlak, budi pekerti. Dan yang keempat ketetapan rapat dewan guru,” terangnya.
Oleh karena itu jika ada anak didik ada yang tidak naik kelas karena kreterianya tidak memenuhi syarat ketentuan yang sudah ditetapkan.
“Biasanya kalau tidak naik kelas berkaitan dengan nilai dan kehadiran,” ujarnya.
Dia menambahkan di SMK Muhammadiyah I Muntilan ini, yang dilaksanakan tidak hanya proses untuk mendidik, membimbing, melatih pengetahuan dan ketrampilan, tetapi juga sikap apektif anak didik, serta budi pekerti. Termasuk adanya kegiatan pembiasaan yang berhubungan dengan pembentukan karakter.
“Jadi kami menekankan bahwa pembentukan karakter itu menjadi hal yang penting di sekolah ini,” tambah Slamet.
Sementara salah satu pemateri dari Kasatbimas Polresta Magelang Iptu Anjar, menerangkan, secara umum ada empat hal sebagai faktor terjadinya kenakalan di kalangan pelajar. Diantaranya penggunaan HP yang menyimpang, kurangnya pengawasan orang tua, kemudian miras yang merupakan sumber dari segala kejahatan perilaku yang tidak baik, serta adanya pemakaian obat-obatan terlarang.
Dia berharap agar anak-anak tidak kehilangan masa depan dan layu sbelum berkembang akiban korban narkhoba dan psikotropika.
“Sebagai seorang pelajar tugas pokok adalah, belajar, belajar dan belajar. Selanjutnya jangan lupa beribadah dan yang paling utama tetap menjaga dan menghormati serta menghargai orang tua dan guru,” tegasnya.(haq).
Tidak ada komentar: