"Dana abadi pariwisata telah mendapat persetujuan presiden, untuk disiapkan regulasi pendukungnya Agustus 2024," katanya, saat mengunjungi desa wisata Wanurejo, Borobudur, Magelang, Kamis (11/7/2024).
Sebelumnya, pembentukan dana abadi pariwisata sempat menuai kontroversi. Karena pemerintah sempat berwacana untuk mengutip iuran tourism fund dan memasukkannya ke dalam komponen harga tiket pesawat.
Menteri Sandiaga menegaskan, dana abadi pariwisata sama sekali tidak akan membebani masyarakat.
"Tidak akan ada satu rupiah pun dipungut dari wisatawan. Baik dari tiket pesawat atau tiket masuk destinasi. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir," tandasnya.
Dana tersebut, menurut Sandiaga, akan digunakan untuk menggerakkan event-event lokal hingga skala internasional. Dengan harapan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan sehingga mampu membawa dampak penciptaan lapangan kerja yang lebih luas.
Sejumlah event yang dipilih, masih kata lanjut Sandiaga, adalah yang membawa dampak ekonomi berdasar pergerakan wisatawan yang memberikan reputasi bagi pariwisata Indonesia di tingkat dunia.
Beberapa event yang dikurasi tahun ini dan dimintakan persetujuan presiden terpilih, Prabowo Subianto dengan pemerintahan baru yang bertugas pada Oktober mendatang.
Adapun event yang sudah masuk dalam pertimbangan antara lain, event olah raga seperti MotoGP dan Aqua Bike. Juga event musik, budaya dan ekonomi kreatif yang bisa memberikan dampak bagi ekonomi dan bisa menghibur masyarakat.
Sandiaga berharap, jumlah kunjungan wisatawan ke Borobudur semakin meningkat. Karena September nanti akan ada event nasional. Presiden Jokowi direncanakan hadir sekaligus melakukan pemasangan Catra di Candi Borobudur.
"Sekaligus mendeklarasikan Destinasi Super Prioritas Borobudur sebagai destinasi wisata spiritual dunia," terang Sandiaga.(dwie).
Tidak ada komentar: