Mertoudan__Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar aksi bela Palestina dan kutuk Israel yang dilakukan secara serentak bersama 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia.
Kegiatan yang diikuti ratusan peserta, gabungan dosen, tenaga kependidikan (tendik) dan mahasiswa ini, diinisiasi oleh Forum Rektor PTMA dan dilaksanakan di Halaman Masjid Manaarul ‘Ilmi Kampus 2 UNIMMA, Selasa (7/52024).
Dalam aksi tersebut, perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) UNIMMA memberikan orasinya. Dilanjutkan dengan M. Zuhron Arofi, Kepala Divisi Kaderisasi Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam (LP2SI) yang menceritakan sejarah konflik Palestina dan Israel.
Ketua LP2SI Andi Triyanto, MSI, menjelaskan peran Muhammadiyah untuk membela Palestina.
“Kyai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah mengajarkan kepada kita, Al-Qur’an jangan hanya berhenti di lisan saja, Al-Qu’an harus maujud dalam perilaku kita. Kita harus kemudian merealisasikan Al-Qur’an dalam perilaku kita, mengajarkan Al-Maun sampai 3 bulan sampai para murid-muridnya bertanya kenapa terus diulang. Hari ini, hadirnya kita itu adalah menjadi bagian kecil. Ketika disebutkan membela harus dengan darah, harus dengan jiwa, kalau sekarang kita hadir, minimal doa kita lantunkan kepada Allah SWT,” ujarnya.
Sementara Wakil Rektor 3 bidang Al Islam Kemuhammadiyahan dan Kerjasama UNIMMA Dr. M. Tohirin, M.Ag mengatakan, saat ini sebagian besar jalur Gaza telah menjadi puing-puing dan pasokan makanan serta bantuan kemanusiaan ke Palestina diawasi dan dibatasi secara ketat oleh tentara Israel, sehingga kelaparan menjadi pemandangan yang sangat memilukan.
“Ironisnya, tindakan yang dilakukan Israel terhadap Palestina justru mendapat pembiaran dan dukungan dari negara-negara seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Tohirin juga membacakan pernyataan sikap yang berisi diantaranya mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.
Mengecam keras sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangan terhadap Palestina.
Meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina.
Mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genocide warga Palestina.
Mengecam Organisasi Kerja Sama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negaranegara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara Sekretariat: Jl. Brawijaya, Geblagan, Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183 leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri.
Meminta kepada Pemerintah Indonesia, untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genocide, Israel.
Aksi diakhiri dengan penyerahan secara simbolis buah semangka yang menjadi icon bendera Palestina dari WR 3 kepada perwakilan mahasiswa, dengan maksud agar mahasiswa dengan jiwa mudanya yang membara, bersemangat turut membela Palestina. (Haq).
Tidak ada komentar: