Borobudur__Rombongan Bikku Thudong sampai di Candi Borobudur, Magelang, Senin (20/5/2024) siang. Sebanyak 43 Bikku ini tiba di Candi Borobudur pada pukul 13.57 Wib, usai melakukan perjalanan dari Semarang sejauh kurang lebih 60 km.
Setiba di Candi Borobudur rombongan yang terdiri dari lima negara ini disambut oleh jajaran Forkompimcam Borobudur, TWC, dan Injourney dengan memberikan bunga melati.
Selanjutnya mereka melakukan doa dan prosesi Pradaksina di plataran candi paling atas.
Ketau Thudong Bikku Kamsai Sumano Mahathera memgatakan Bikku Thudong berjalan dimulai dari Vihara Dipa Semarang.
"Kami jalan dari semarang kemarin, dari Vihara Budha Dipa, kurang lebih 60 km sampai Candi Borobudur. Kami dari Thailand dan Malaysia, Singapura, ada gabung lagi dari Korea, jadi ada lima negara," ungkapnya.
Dia mengungkapkan selama perjalanan banyak hal-hal yang dirasakan oleh para Bikku.
"Sepanjang Thudong di perjalanan, kami merasakan banyak hal-hal yang terharu juga. Masyarakat di sepanjang jalan tidak pernah ada kesepian. Khususnya anak sekolah-sekolah, dan diundang untuk mampir, baik sekolah, kecamatan semua itu tahu Thudong tahun ini," jelas Sumano.
Mereka merasa diperhatikan oleh masyarakat, banyak yang menunggu dan memberikan sesuatu guna menyemamgati para Bikku Tudhong.
"Hampir tidak ada satupun aneh untuk kami itu persaudaraan. Jadi menjadi kerukunan seperti keluarga sendiri kiri kanan memberikan semangat," ujarnya
"Kami kemarin jalan dari jam 5 pagi. Kami kaget ada masyarakat semua tidak disebutkan Budha semua agama ada jalan kami dilempar bunga. Berarti mereka bangun sebelum jam 5. Apa yang dikasih mereka yaitu minuman, obat-obatan, dan sandal, buah-buahan, semua gotong royong, mereka kasih semangat Tudhong bisa selamat sampai Borobudur," terang Bikku Sumano.
Dia menegaskan bahwa tujuan dari Tudhong yakni untuk melati diri menghindar dari rasa keduaniawian.
"Kalau kami sudah bertekat melatih diri (lopa) bagian melepaskan diri dari kemarahan tempat tinggal, tentang makanan dan latihan fisik. Kami capek kami lelah tapi dalam Budha itu untuk melepaskan dari kemerkhatan," tambahnya.
Mereka mengaku merasa sangat terharu setelah aampai di Borobudur. Dan sangat berterima kasih kepada aemua masyarakat Indonesia yang sudah sangat perhatian terhadap Tudhong.
"Saya pribadi merasa tidak modal apapun, untuk persatuan Indonesia. Kami sebenarnya mau mampir semua, baik sekolah restoran semua ngundang kami. Maka Indoneaia itu merasa untung sama untung. Maka Tudhong tahun ini tidak sia-sia. Kami akan naik ke atas Candi Borobudur berdoa dan ketemu Sang Budha di sana. Itu cita-cita kami dari awal," Papar Bikku Sumano.
Salah satu Bikku dari Thailand Bikku Phraathikan Suphit mengaku ikut merasa bangga bahwa Borobudur ada di Indonesia. Yang dia tahu Indomesia adalah negara muslim.
"Setelah datang sendiri ternyata bersatu. Selama perjalanan dikira akan banyak masalah, ternyata setelah sampai di sini dari pemerintah Polri, TNI selalu menolong keamananya dan membimbing," tandasnya.(haq).
Tidak ada komentar: