kabarMagelang.com__ Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto memimpin langsung rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan ekstrem dan percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten Magelang yang berlangsung di Ruang Bhinakarya Setda Kabupaten Magelang, Kamis (21/3/2024).
Hadir dalam rapat tersebut, Kepala Kemenag Kabupaten Magelang, Asisten Setda Kabupaten Magelang, Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten Magelang, Camat se-kabupaten Magelang, dan organisasi lainnya.
Rapat Koordinasi ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden RI No. 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Pj Bupati Magelang, Sepyo Achanto menyampaikan bahwa penurunan angka stunting di Jawa Tengah belum memperoleh hasil yang menggembirakan untuk menopang peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di Jawa Tengah dalam periode yang akan datang. Oleh karena itu, dibutuhkan banyak upaya - upaya pencegahan.
Menurutnya, fokus intervensi yang perlu dilakukan secara terkoordinasi dan komperhensif adalah pada remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita dengan penekanan pada aspek pencegahan dalam bentuk edukasi dan intervensi spesifik maupun sensitif.
"Program penurunan stunting dari pusat ini harus kita tindaklanjuti, harus dilaksanakan dan harus diedukasi dengan berbagai pihak, karena ini juga dalam rangka menyiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) sesuai yang diharapkan untuk Indonesia emas," ujar Sepyo Achanto.
Namun demikian, di Kabupaten Magelang sendiri untuk kegiatan-kegiatan penurunan angka stunting sudah berjalan, namun perlu penekanan kembali untuk mencapai target-target yang telah ditentukan serta prosentasenya bisa diturunkan semaksimal mungkin.
Sementara itu, Kepala Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang, M. Taufik Hidayat Yahya menyampaikan bahwa tingkat kemiskinan ekstrim di Kabupaten Magelang telah turun 1,37 persen di tahun 2023, sehingga menjadi 10,96 persen yang sebelumnya 11,09 persen.
"Untuk mewujudkan target nasional 0 persen, kemiskinan ekstrim pada tahun 2024 diperlukan upaya keras dari semua pihak. Oleh karena itu diharapkan upaya-upaya percepatan penghapusan kemiskinan oleh Pemkab Magelang dapat terlaksana dengan baik," harap Taufik.
Kepala Dinas Sosial PPKB PPPA Kabupaten Magelang, Bela Pinarsi menyampaikan bahwa berdasarkan data ePPGBM, persentase stunting di Kabupaten Magelang mencapai 15,22 persen ditahun 2023 yang sebelumnya 13,11 persen di tahun 2022.
Ia menambahkan penyebab dari stunting yang terjadi di Kabupaten Magelang diantaranya karena kurangnya protein hewani, pola asuh yang tidak tepat, sanitasi, anemia, pola pendidikan dan lain-lain.
Dalam rangka memenuhi target penurunan stunting Kabupaten Magelang ke angka 14 persen di tahun 2024, diperlukan Tim Percepatan Penurunan Stunting. Adapun tim yang sudah dibentuk sesuai dengan Keputusan Bupati Magelang No. 180.182/47/KEP/09/2022 adalah Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari Kader KB, Kader PKK, dan Kader Nakes.
"Selain percepatan penurunan stunting, Kabupaten Magelang juga menerapkan kebijakan dan strategi penanggulan kemiskinan ekstrim, konsep dasar dari kemiskinan ekstrim ini adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar makanan," ungkap, Bela Pinarsi.(haq).
Tidak ada komentar: