kabarMagelang.com__Arto Mart Co Managed with CROWDE di Desa Adikarto, Kecamatan Muntilan, Magelang resmi dibuka, Kamis (21/9/2023). Toko pertanian berkonsep modern ini dilengkapi gudang yang menyuplai kebutuhan pertanian petani.
Arto Mart Adikarto ini merupakan toko ketiga yang dilaunching setelah Arto Mart Seyegan, Godean, Sleman dan Arto Mart Bejen, Candirejo, Borobudur yang dilaunching pada Juni 2023 lalu.
Launching ini dihadiri oleh Direktur Utama PT CROWDE Membangun Bangsa, Yohanes Sugihtononugroho, CEO BNI Ventures, Eddi Danusaputro, Kepala Desa Adikarto, Mujazin serta sejumlah tamu undangan.
Yohanes Sugihtononugroho menjelaskan CROWDE adalah perusahaan agrikultur yang membangun ekosistem pertanian yang ramah bagi petani, dengan memberikan bantuan modal berupa Saprodi berkualitas, pendampingan selama masa budidaya oleh tenaga ahli, serta akses pasar dengan harga terbaik. Kerja sama dengan Arto Mart ini diharapkan dapat membantu petani Daerah Adikarto dan sekitarnya.
"Kami berharap Arto Mart menjadi solusi bagi petani-petani sekitar untuk mendapatkan alat produksi pertanian. Kami terus memperluas jaringan agar bisa membantu petani secara lebih luas lagi," katanya.
Pihaknya juga berintegrasi menggunakan teknologi untuk mensuport petani. Hal itu diwujudkan melalui komitmen tinggi Arto Mart dan CROWDE dalam memberikan akses petani untuk mendapatkan pupuk, dengan menggunakan QR Code.
Manager Arto Mart Adikarto, Galang Mikana Murti menyebutkan Arto Mart Adikarto memiliki keunggulan berupa gudang yang berisi sarana prasarana pertanian untuk suplai toko-toko Arto Mart. Gudang tersebut siap memenuhi kebutuhan pertanian petani di sekitarnya.
"Kami siap memberikan akses produk pertanian berkualitas, dengan harga terbaik agar petani bisa meningkatkan hasil produksi. Kami juga menargetkan regenerasi petani muda, karena regenerasi menjadi faktor penting untuk meningkatkan ketahanan sektor pangan. Karenanya, kami terus bersinergi meningkatkan pertanian warga di Adikarto ini," katanya.
Dia menambahkan Arto Mart Adikarto juga siap menyuport petani dalam bercocok tanam, dari awal sampai panen. Selama memelihara tanaman, petani diberikan pendampingan dan petani bisa berkonsultasi dengan para ahli pertanian yang dimiliki Arto Mart.
Kehadiran Arto Mart Adikarto ini disambut baik warga sekitar. Kepala Desa, Mujazin menyebutkan di Desa Adikarto, di era tahun 1970-1990 an, sebanyak 90% warganya adalah petani. Namun di era tahun 2000 sampai saat ini, jumlah warga yang bekerja di sektor pertanian hanya tersisa 50-60%.
"Itu pun profesi keterpaksaan, karena hasilnya tidak pasti. Jadi, kami kesulitan mengelola tanah, sehingga harus modernisasi, mesin pertanian harus didatangkan dan negara mensuport itu. Kehadiran Arto Mart diambut baik, tolong petani kami dibina. Arto Mart semoga menjadi warna baru, semoga lebih menambah penghasilan dan kesejahteraan petani," tandasnya.(kmgl/az).
Tidak ada komentar: