Sekretaris Desa Wadas Kabul mengatakan, penemuan jenazah ini berawal dari kecurigaan orang tuanya karena Nur seharian tidak kelihatan.
"Terakhir komunikasi dengan keluarga pada Minggu (13/8/2022) sekitar pukul 15.00," ungkapnya.
Sementara rumah orang tua Nur bersebelahan, hanya selang satu rumah saja. Karena khawatir dengan kondisi anaknya, orang tua Nur meminta tolong kepada warga untuk menilik rumahnya.
"Rumah itu ternyata terkunci. Kemudian dibuka secara paksa dengan cara didobrak oleh sejumlah warga. Setelah berhasil membuka pintu, warga kaget melihat mbak Nur sudah terkapar di ruang tamu rumahnya," jelasnya.
Korban ditemukan dalam kondisi sedikit memar di wajah dan ada darah di bawah hidung. Karena warga tidak berani melangkah lebih jauh, akhirnya melaporkan ke pemerintah desa dan kepolisian.
Kabul, mengungkapkan sehari sebelumnya korban sempat membalas pesan dari warga karena dia juga menjual pulsa listrik.
"Kemarin sore masih Whatsapp-an sama warga karena mbak Nur dagang pulsa listrik ada yang mau bayar. Warga juga kaget dengan penemuan itu," terangnya.
Korban Nur Khasanah diketahui merupakan single parent dan meninggalkan satu anak perempuan. Saat kejadian, anak Nur tidak berada di rumah karena tengah bekerja. Saat ini, jenazah Nur masih di RSUD Muntilan untuk dilakukan autopsi.
Saat dikonfirmasi, Kapolresta Magelang Kombes Pol. Ruruh Wicaksono mengatakan, sementara ini masih dalam proses penyelidikan. Utamanya untuk mengetahui penyebab kematian.
"Saat ini masih lidik," katanya. (Kmgl/az).
Tidak ada komentar: