"Saya punya program anak-anak harus minum susu, minimal seminggu sekali. Mulai minggu depan semua minum susu. Untuk sementara setiap Jumat dulu," kata Dokter Aziz pada kegiatan Pentasharrufan Bantuan Logistik Keluarga untuk Yatim oleh Baznas Kota Magelang di Pendopo Pengabdian, Jumat (18/8/2023).
Dikatakan, untuk menjadi generasi yang pintar, anak-anak harus belajar, makan makanan bergizi dan olahraga. Maka, Pemkot Magelang serius untuk membantu anak-anak yatim, piatu dan yatim piatu karena mereka adalah tanggung jawab negara agar kehidupannya semakin baik.
"Saya pengen anak-anak ini jadi anak yang pintar, jangan malas, (kelak) bisa jadi dokter, tentara, guru, ustadz, kyai dan sebagainya. Caranya dengan makan makanan bergizi, olahraga," ungkapnya.
Dokter Aziz juga mengingatkan kepada orangtua/wali masing-masing untuk mengutamakan pendidikan disamping asupan nutrisinya. Anak-anak tidak boleh bekerja di saat mereka harus belajar di bangku sekolah.
"Anak-anak harus belajar, nggak boleh bekerja selama pendidikan. SD, SMP dan SMP itu gratis. Terus kurangi (bermain) HP. Saya tahu HP itu memang membuat ketagihan. Uangnya (bantuan) tidak boleh buat beli pulsa," tegasnya.
Lebih lanjut, Dokter Aziz mengatakan, pentasharuffan bantuan bagi anak-anak yatim tersebut merupakan salah satu cara membuka pintu rezeki. Dia berpesan kepada orangtua/wali agar tetap berbagi jika ada orang atau anak yatim yang belum mendapatkan bantuan.
"Kalau ada anak yatim yang ngga kebagian bisa dibagikan lagi sebagian yang diperoleh. Allah SWT akan mencatat, akan dikembalikan lebih banyak lagi oleh Allah Maha Loma (Memberi)," tuturnya.
Wakil Ketua Baznas Kota Magelang Firmansyah mengatakan Baznas kembali menyalurkan bantuan logistik keluarga untuk anak-anak yatim, piatu dan yatim piatu di Kota Magelang. Bantuan berupa paket sembako berisi beras, telur, sarden, gula dan lainnya.
Dia berpesan kepada orangtua/wali untuk bersyukur dan yang lebih penting tidak menjadikan anak yatim sebagai "kambing hitam" untuk malas bekerja.
"Jangan anak yatim jadi kambing hitam untuk malas bekerja. Tetap lah bekerja, harus keluar/hijrah/pindah dari keadaan buruk ke lebih baik, kemiskinan jadi orang yang mampu, Insya Allah," pesannya.
Dia memohon doa agar Baznas Kota Magelang bisa mengelola amanah sesuai dengan peraturan, dan harapan masyarakat. Baznas bertanggung jawab mengelola shodaqoh dan zakat yang dihimpun dari masyarakat, terutama ASN, untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. (Kmgl/az).
Tidak ada komentar: