KabarMagelang.com__Pemerintah Kota Magelang melibatkan seluruh unsur dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kota Magelang. Hal itu ditandai dengan penandatanganan Piagam Komitmen Bersama Penurunan Stunting di sela-sela kegiatan Rembug Stunting Kota Magelang di Hotel Atria, Kamis (20/7/2023).
Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz mengatakan, penurunan stunting di Kota Magelang termasuk yang terbaik se-Indonesia. Terbukti dengan perolehan penghargaan Manggala Karya Kencana tahun 2023 dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) di Palembang, Selasa 4 Juli 2023 lalu."Penurunan stunting Kota Magelang termasuk yang terbaik, terbukti kita dapat Manggala Karya Kencana 2023. Dari situ kita yakin, kalau kompak maka akan cepat menurunnya. Harapannya turun dari 14 persen. Semua OPD harus ikut terlibat," terangnya.
Menurutnya, stunting menjadi perhatian penting karena menyangkut masalah gizi dan kecerdasan generasi di masa yang akan datang. Tugas pemerintah tidak sekadar memberikan bantuan tapi bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kalau stunting tidak kita selesaikan, nasib generasi ke depan akan semakin menurun. Dan itu tugasnya pemerintah. Pemerintah bukan hanya sekedar memberikan bantuan tapi harus meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat," ujarnya.
Sebagai informasi, Rembug Stunting juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Magelang M. Mansyur, pejabat Forkopimda Kota Magelang, seluruh camat, lurah, TP PKK, OPD terkait, akademisi, organisasi masyarakat dan lembaga lainnya yang terkait.
Dokter Aziz mengapresiasi inovasi-inovasi yang dilakukan jajarannya dalam upaya menekan angka stunting. Salah satunya Program Ceting Emas (Cegah Stunting Emak-emak Magelang Sehat) yang digagas Tim Penggerak (TP) PKK Kota Magelang.
Ceting Emas menggerakkan organisasi wanita yang ada di Kota Magelang untuk berkontribusi dalam mendukung penurunan stunting. Yakni, dengan pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) tinggi protein hewani kepada baduta/balita yang terindikasi stunting.
Sasaran program Ceting Emas adalah baduta dan balita yang terindikasi stunting berdasarkan hasil pemeriksaan antropometri yang dilakukan di Posyandu di Kota Magelang. (Kmgl/az).
Tidak ada komentar: