KabarMagelang.com__Kondisi ekonomi global akan mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan yang masuk ke Indonesia, salah satunya di Borobudur dan kawasan sekitarnya seperti desa-desa wisata di wilayah Kabupaten Magelang. Maka Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Wisata harus lebih ditingkatkan dan lebih kreatif sehingga akan ada perputaran ekonomi yang maksimal.
Hal ini ditekankan oleh, Bupati Magelang Zaenal Arifin saat memberikan arahan pada acara Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata DAK Non Fisik Pelayanan Kepariwisataan Tahun 2023, yang diselenggarakan di Ruang Cemara, Grand Artos Hotel and Convention, Selasa (25/7/2023).
Lebih lanjut, Zaenal menyampaikan bahwa kondisi ekonomi dunia pasca Pandemi Covid-19 sedang tidak baik-baik saja. Maka kondisi ini menuntut para pelaku wisata di Kabupaten Magelang harus lebih ekstra kreatif dalam menggerakkan roda perekonomian, sehingga mampu membendung laju invlasi.
"Contohnya seperti menghadirkan pertunjukan seni budaya di desa-desa wisata, dengan begitu akan lebih menarik para pengunjung dan memberikan kesempatan kepada sektor informal seperti para pedagang UMKM cilok, cireng, bakso dan yang lainnya sehingga roda perekonomian dapat berputar dengan maksimal," kata, Zaenal.
Melalui pelatihan pengelolaan desa wisata ini, Zaenal berpesan, agar para peserta bisa meningkatkan dan mengembangkan potensi, kapasitas dan partisipasi masyarakat melalui pembangunan kepariwisataan serta pemangku kepentingan untuk mewujudkan Sapta Pesona dengan menciptakan iklim kondusif kepariwisataan di masing-masing desa wisata yang dikelola.
"Tingkatkan motivasi dan kemampuan masyarakat dalam mengenali dan mencintai pariwisata di Kabupaten Magelang," ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang, Mulyanto menyampaikan bahwa pariwisata menjadi salah satu sektor strategis yang memiliki peran dan kontribusi penting dalam membangun perekonomian nasional maupun daerah.
Kemajuan dan kesejahteraan ekonomi yang semakin tinggi telah menjadikan pariwisata sebagai bagian pokok dari kebutuhan atau gaya hidup manusia. Apalagi, perkembangan wisata saat ini sudah merambah ke pedesaan yang menawarkan keindahan alam yang ada di desa, dengan begitu pengembangan wisata berbasis perdesaan (desa wisata) diarahkan mampu menggerakkan aktivitas ekonomi wisata di pedesaan, serta diharapkan bisa mencegah terjadinya urbanisasi masyarakat desa ke kota, selain itu, pengembangan desa wisata akan mendorong pelestarian alam.
"Melalui pelatihan desa wisata ini kami berharap citra pariwisata di Kabupaten Magelang sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman dan berdaya saing, agar terus dibangun melalui berbagai cara, sehingga brand image pariwisata akan terus terangkat dan terinformasikan secara luas, guna mendorong wisatawan memiliki minat dan motivasi berkunjung ke Kabupaten Magelang," harap, Mulyanto.
Untuk diketahui, peserta pelatihan pengelolaan desa wisata ini berjumlah 40 orang yang berasal dari pengelola desa wisata di Kabupaten Magelang. Pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 25-27 Juli 2023.(kmgl/az).
Tidak ada komentar: