kabarMagelang.com__Api Dharma Waisak 2567 Budhist Era (BE) 2023 dari Sumber Api Abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan tiba di Candi Mendut, Magelang Jumat (1/6/2023). Iring-iringan mobil pembawa api dharma tiba di kompleks Candi Mendut, sekitar pukul 15.00 WIB.
Setelah diterima oleh ketua DPP Walubi Siti Hartati Murdaya dan Pelaksana Tugas Dirjen Bimas Buddha, api kemudian diletakkan di depan altar di Candi Mendut. Selanjutnya dilakukan penyalaan lilin, kemudian para biksu sangga secara bergantian melakukan doa penyakralan api dharma sebelum disemayamkan di dalam bangunan Candi Mendut.
Ketua Umum Walubi Siti Haertati Murdaya mengatakan Api Dharma merupukan simbul kekuatan semangat energi. Tanpa ada semangat dan kekuatan energi maka untuk mengatasi suatu masalah akan mengalami kesulitan.
“Jadi api itu bukan hanya ada di agama Budha, melainkan juga ada di agama yang lain. Sama mengambil makna api sebagai bagian dari kekuatan dan semangat,” ungkapnya.
Dia menyebutkan bahwa api diambil dari sumber api abadi di Merapen, dan air diambil dari sendang Jlumprit Kabupaten Temanggung. Kebetulan di tempat tersebut ada makamnya nujum dari Majapahit yang beragama Muslim.
“Jadi dari jaman nenek moyang sudah ada toleransi, antara Budhis, Muslim, Nasrani, semuanya yang penting warga bangsa Indonesia,” tutur Siti Hartati Murdaya.
Usai diemayamkan di dalam bangunan Candi Mendut Ap Dharma ini nantinya kan dibawa ke Candi Borobudur bersama Air suci yang akan digunakan untuk pemercikan tirta kepada semua umat Budha pada perayaan Tri Suci Waisak
Adapun tema Waisak 2023 ini yaitu aktualisasi ajaran Budha dalam kehidupan sehari hari.
"Karena umat budha atau umat siapa saja kalau belajar mudah Tentu emosinya masih tidak bisa ya terkendali masih konflik-konflik atau ada saling tidak senang. Diharapkan Walubi itu sampai kedepan seperti ini tidak ada konflik, bisa bekerja keras, akhirnya Walubi mencapai suatu kemajuan," pungkas Hartati.(kmgl/az).
Tidak ada komentar: