kabarMagelang.com__Langkah tegas dan upaya pencegahan terus digencarkan oleh Polresta Magelang untuk mencegah adanya perang sarung dan konvoi yang kerap terjadi di momen Ramadhan. Seperti yang dilakukan Polsek Ngluwar Polresta Magelang yang bekerjasama dengan tokoh dan seluruh lapisan masyarakat serta dinas pendidikan dengan tujuan mengantisipasi aksi perang sarung dan konvoi yang marak terjadi dilakukan oleh kawula muda khususnya para pelajar.
Kapolsek Ngluwar Iptu Honi Zulqirom S.H, mengatakan, pihaknya beberapa waktu yang lalu sudah mempertemukan tokoh masyarakat dan dinas pendidikan khusus membahas pencegahan aksi tawuran.
Hasil dari pertemuan tersebut adalah jika masyarakat menemukan sekelompk pelajar atau para remaja yang berkumpul dengan tujuan tidak jelas maka segera menghubungi pihak kepolisian dengan tujuan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan, terang Iptu Honi.
Pertemuan tersebut mendapatkan perhatian yang positif dari warga masyarakat, terbukti kerjasama warga masyarakat dengan kepolisian saling membantu dengan saling tukar informasi dapat melakukan tindakan pencegahan aksi "perang sarung" antar para pelajar di seputaran Desa Trayem Kecamatan Ngluwar pada, Jum'at (24/03/2023) subuh.
“Kami mendapatkan informasi dari warga masyarakat bahwa ada kumpulan para pelajar yang sedang melaksanakan konvoi dan di sinyalir akan melakukan aksi tawuran, selanjutnya dengan dibantu warga, para remaja yang masih duduk dibangku sekolah tersebut dapat diamankan," jelas Iptu Honi.
Dalam aksi tersebut telah di amankan 15 (lima belas) orang anak yang semuanya masih duduk di bangku sekolah baik tingkat SLTP maupun SMK dari berbagai sekolah, selanjutnya untuk mencegah aksi ini berlanjut, maka Polsek Ngluwar bekerjasama dengan tokoh masyarakat melakukan pemanggilan kepada guru dan orang tua masing-masing pelajar yang terlibat, dan mendapatkan apresiasi yang baik dari berbagai pihak.
“Kami sangat mengapresiasi pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh pihak kepolisian khususnya Polsek Ngluwar Polresta Magelang, yang dengan sigap membuat terobosan mengumpulkan tokoh masyarakat dari berbagai lapisan, sehingga kejadian percobaan tawuran atau perang sarung ini dapat segera di cegah, tegas Camat Ngluwar Rochmad Yani S.Sos.
Di lokasi yang sama, perwakilan orang tua dari pelajar yang terlibat memberikan tanggapan yang positif kepada pihak kepolisian dalam upaya pencegahan aksi tawuran pelajar ini.berharap kedepan anaknya bisa berubah dan dapat menjadi pelajar yang baik, berprestasi serta membanggakan kedua orang tua, kemudian pihak orang tua berjanji akan mendidik anak dengan lebih baik dengan memberikan pengawasan ketat kepada anak.
Sementara itu perwakilan guru Sutrisno Spd.menjelaskan akan memperkuat karakter para pelajar sesuai dengan kurikulum, dan kemudian apabila ditemukan kasus yang sama yakni tawuran maka pelajar yang terlibat tersebut akan direcord sesuai kapasitasnya,(Kbm2)
Tidak ada komentar: