KabarMagelang.com__Polresta Magelang memberikan penghargaan kepada tiga orang yang telah membantu polisi dalam menangkap pelaku kejahatan jalanan.
Ketiganya yakni M Kholik Sugiarto, (43), Muslim Siregar, (33), dan Didik Hermawan, (41). Mereka merupakan orang yang menabrak dua remaja pembawa celurit dan diketahui tengah mengejar seorang ibu di Kecamatan Mertoyudan.
Dua remaja itu berkeliaran membawa celurit dan mengacung-acungkannya kepada seorang ibu tersebut. Ketiganya pun berinisiatif untuk mengamankan pelaku yang dikhawatirkan dapat membahayakan orang lain.
“Untuk itu, saya mengingatkan kepada seluruh anggota untuk meningkatkan patroli di jam-jam rawan. Terutama malam minggu dan libur,” tegas Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono, kemarin (9/3/2023).
Apalagi, kini Magelang tengah menjadi sorotan publik usai video aksi kedua remaja itu tersebar di media sosial (medsos). Banyak tindak kejahatan jalanan yang melibatkan anak di bawah umur dan masih berstatus sebagai pelajar.
"Nahasnya, sebagian besar tindakan itu diawali dengan menenggak minuman keras (miras)," katanya.
Termasuk kejadian di daerah Metro Square, Mertoyudan tersebut. Dua remaja berkeliaran pada pukul 04.00 dengan membawa senjata tajam (sajam).
"Meski berdalih untuk melindungi diri, tapi alasan tersebut tetap tidak dibenarkan. Mengingat tidak semua orang bisa memiliki dan menguasai sajam," terang Ruruh
Beruntung, saat itu ada tiga orang dalam satu mobil yang berani mengambil sikap dengan mengejar pelaku. Sehingga pengemudi itu memepetkan mobilnya pada motor pelaku agar menepi.
"Tapi, tidak dihiraukan. Justru keduanya melakukan perlawanan dan merusak kap mobil berkali-kali dengan celurit," ungkapnya¹¹.
Ruruh, menyebutkan tiga orang yang berada dalam mobil itu tetap mengejar dan menyenggol pelaku hingga terjatuh. Barulah kejadian itu dilaporkan kepada Polsek Mertoyudan dan segera ditangani.
"Tindakan cepat dan responsif ini perlu kita lakukan. Sehingga bagi anggota yang bertugas 24 jam, harus siap sedia. Kapan pun masyarakat minta bantuan, tidak ada alasan,” tegasnya.
Dia berharap, tindakan yang dilakukan tiga orang itu dapat menginspirasi masyarakar lain. Lantaran kejadian seperti itu harus dilakukan penindakan secara cepat.
"Ketika dibiarkan, permasalahan itu bakal terus terjadi dan menjadi satu kebiasaan yang buruk. Hingga menimbulkan korban," jelasnya.
Sementara itu, pengemodi mobil Didik Hermawan menceritakan, saat melintas, mereka melihat seorang ibu dengan membawa kerombong tengah dikejar oleh dua remaja membawa celurit.
"Kami spontanitas membunyikan klakson dan berteriak agar keduanya menepi. Namun, mereka tak kunjung menepi," katanya.
Akhirnya, dia memangkas jarak dengan kedua remaja itu sebanyak tiga kali. Hal itu juga tidak dihiraukan oleh mereka.
“Sebenarnya saya nggak mau nyerempet dia karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tapi, kalau begitu terus nanti akan menyelakai orang karena sajam itu selalu digerakkan dan diayunkan ke aspal sampai berapi-api,” jelasnya.
Dia mengaku prihatin dengan kondisi Magelang yang kerap terjadi tindak kejahatan jalanan. Apalagi melibatkan anak-anak usia sekolah.
"Kami berharap, ada pengawasan dari pihak sekolah maupun orang tua. Juga melakukan bimbingan kepada mereka agar berkelakuan baik," harapnya.
Didik bersama dua orang lainnya mengaku senang usai mendapat penghargaan dari Polresta Magelang. Hal itu, kata dia, di luar dugaannya bahkan menjadi viral di medsos. Lantaran mereka melakukannya secara spontanitas.
“Kita memang harus selalu membimbing anak-anak agar memiliki sopan santun dan selalu menjaga keamanannya,” ujarya.(kbm2).
Tidak ada komentar: