kabarMagelang.com__Terangka DDS (22) pelaku pembunuhan terhadap tiga orang dalam satu keluarga di Magelang mengaku pernah diberi uang sebanyak Rp. 400 juta oleh ayahnya juga ikut menjadi korban. DDS mengaku uang sebanyak itu sebagian ia gunakan untuk infestasi, dan sisanya dipakai sendiri. Hal tersebut terungkap saat DDS ditanya langsung oleh Plt. Kapolresta Magelang AKBP. Mochammad Sajarod Zakun pada saat menggelar konferensi perss di Mapolresta Magelang, Selasa (6/12/2022).
DDS juga mengaku melakukan pembunuhan berencana terhadap keluarganya sendiri sejak tanggal 15 November 2022 lalu dengan membeli racun sebanyak 4 kali secara online berupa bahan kimia arsenic dan kalium cn, (Sianida). Upaya pembunuhan tersebut juga dilakukan oleh DDS sebanyak dua kali.
“Pernah minta uang ke Bapak Rp.400 juta, sebagian kecil saya pakai untuk ikut infestasi. Kemudian sisanya saya gunakan untuk kebutuhan sendiri. Bapak pernah menyakan hasil infestasinya,” Aku DDS saat Kapolresta menanyatakan terkait adanya uang infestasi dari ayahnya.
Saat ditanya kapan memiliki niat membunuh keluarganya, DDS mengatakan sejak tanggal 15 November 2022, dengan membeli arsenik dan kalium cn sebanyak 4 kali. Barang tersebut digunakan untuk membunuh sebanyak dua kali.
“Niat melakukan pembunuhan tanggal 15 November 2022. Kemudian beli arsenik 15 gram tanggal 17 November 2022. Barang itu saya gunakan pada Rabu (23/11/2022) dengan mencampurkan kedalam minuman dawet.
Karena korban tidak meninggal dan hanya mual dan muntah, akhirnya DDS pada tanggal 24 November 2022 kembali melakukkan pembelian bahan kimia aresni sebanyak 6 pouch masing-masing berisi 5 gram.
“Kemudian besoknya (25/11/2022) memesan lagi arsenic dan kalium cn 4 pouch (20) gram) dan kalium cn 100 gram. Barang saya ambil tanggal 27 November 2022. Dan pada Senin (28/11/2022) pagi saya gunakan dengan memasukan ke dua gelas teh dan satu gelas kopi,” jelas DDS.
Plt.
Kapolresta Magelang, AKBP. Mochammad Sajarod Zakun menyebutkan dari peristwa
pembunuhan tersebut, didapati beberapa barang bukti baik sarana maupun yang
digunakan oleh tersang DDS.
“Barang bukti
yang bisa kita amankan yakni 1 (satu) buah botol terbuat dari plastik warna putih berisi serbuk
kalium cn beserta bungkus plastik bubble wrap berstiker TOKOPEDIA, 3 (tiga) buah gelas kaca, 2 (dua) buah sendok makan, 1 (satu) buah sendok teh; 2 (dua) pouch arsenic trioxide 99% beserta bungkus plastik bubble
wrapnya; 4 (empat) pouch
arsenic trioxide 99% beserta bungkus plastik bubble wrapnya; 1 (satu) buah Handphone merk SAMSUNG
S22 Ultra warna hitam,IMEI 1:351814970111190, IMEI 2:352722970111194 beserta
Simcard SIMPATI dengan nomor 081359448576. Kemudian 1 (satu) unit KBM R4 merk TOYOTA
INNOVA REBORN warna hitam, Nopol K-17-DA (palsu) beserta keylessnya dan STNKnya
atas nama ISTRIYATI , nopol AA 1168 S. dan 1 ( satu )
Unit KBM Roda Empat merk Toyota Yaris
warna Putih Nopol: K 889 (Palsu) beserta Keyless dan STNK (asli) KBM Roda
Empat merk Toyota Yaris warna Putih tahun 2017, Nopol: AA-1526-QB
atas nama DHIO DAFFA AYADILLA,” ungkapnya.
Deberitakan
sebelumnya Polisi menemukan dua jenis zat beracun yang digunakan untuk
melakukan pembunuhan tiga orang dalam satu keluarga di Magelang. Selain itu
Polisi juga masih mengembangkan motif dari tersangka yang tega meracuni
keluarganya sendiri. Hal tersebut disampaikan Plt. Kapolresta Magelang, AKBP.
Mochammad Sajarod Zakun, di Mapolresta Magelang, Rabu (30/11/2022).
“Perkembangan
terbaru, dari hasil autopsi, yang disampaikan oleh Kabidokkes Polda Jawa
Tengah Kombes
Pol Dr. dr.
Sumy Hastry Purwanti, Sp.F., D.F.M yang
mengambil sampel dalam organ tubuh bagian lambung korban, ternyata ditemukan
zat lain yakni zat yang bergolongan sianida, tidak hanya arsenic,” ungkap Plt.
Kapolresta Magelang, AKBP. Mochammad Sajarod Zakun.
Temuan tersebut juga sesuai dengan hasil olah
TKP aewal yang dilakukan oleh tim dari Polresta Magelang Senin (28/11/2022) kemarin.
“Kami
temukan ada satu botol sisa yg mengandung sianida. Korban meninggal dunia ini dimungkinkan karena sianida. karena pengaruh
daripada sianida mengakibatkan tubuh menjadi lemas. Sehingga dimungkinkan yang
dicampurkan atau dilarutkan dalam minuman teh (dan kopi) yang disediakan dan
diminum oleh para korban mengandung sianida,” jelas Sajarod.
Sementara
untuk zat arsenik yang ditemukan sebelumnya digunakan oleh tersangka pada saat
percobaan pembunuhan pada hari rabu (23/11/2022) yang dicampurkan dalam minuman
es dawet.
“katanya
memberikan dawet ke sejumlah orang. Informasinya dari yang bersangkutan
dibagi-bagi ke teman teman juga dan juga kerabat dari orang tuanya. bahwasanya
sudah tidak ada efek daripada zat kimia tersebut.
Namun
demikian, masih keterangan dari yang bersangkutan (TSK) hanya berniat untuk
membunuh keluarganya saja.
“Keluarganya
saja. Namun saat itu juga bersamaan dengan teman temannya sehingga disajikannya
minuman dawet. minuman dawet yang disajikan ke teman temannya masih kita dalami
apakah dicampur (arsenik) juga atau hanya kepada sasaran, keluarga saja,”
terangnya.(Kbm2)
Tidak ada komentar: