KabarMagelang.com__Pemerintah Kabupaten Magelang mendapat Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2023 sebesar Rp 1.865.298.609.000. DIPA tersebut diserahkan secara langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kepada Bupati Magelang Zaenal Arifin di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa (6/12/2022) kemarin.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan DIPA dan Daftar Alokasi TKD merupakan dokumen APBN yang digunakan sebagai acuan pimpinan instansi vertikal dan Kepala Daerah dalam melaksanakan program pembangunan secara kolaboratif.
Dari dua dokumen tersebut, Ganjar menginstruksikan jajaran di Jateng menggunakan alokasi APBN 2023 untuk memperkuat berbagai bentuk investasi hingga kemandirian pangan dan energi.
"Umpama perbaikan jalan, jembatan yang fisik, pengurangan angka kemiskinan, menekan angka pengangguran, agar semuanya bisa membuka lapangan kerja," kata Ganjar.
Menurutnya, penggunaan dana untuk investasi sangat penting dilakukan dalam menghadapi tahun 2023. Pasalnya, Ganjar menyebut di tahun tersebut situasi ekonomi dunia dan nasional diperkirakan tidak mudah.
Oleh karena itu, Ganjar menekankan kepada jajaran untuk mempersiapkan kekuatan agar anggarannya dapat bermanfaat di segala sektor. Ganjar mendorong agar pengelolaan anggaran ini dilakukan dengan baik dan transparan.
"Kita punya daya, kita punya kekuatan, kita punya sumber yang baik. Maka kalau dikelola dengan baik, maka sebenarnya di tengah sulitnya situasi dunia, kemandirian kita diuji dan bisa kita tunjukkan," ujarnya.
Sebelum prosesi penerimaan alokasi APBN 2023, Ganjar menyebut Pemprov Jateng sudah melakukan persiapan di sejumlah sektor. Khususnya terkait pertanian, energi, dan ekonomi kerakyatan.
Maka dari itu, Ganjar optimis alokasi anggaran dan perencanaan investasi 2023 nanti akan menyelesaikan berbagai persoalan di Jateng. Sehingga, seluruh masyarakat Jateng bisa merasakan manfaatnya.
"Bicara pangan kita pasti mampu, transisi energi sedang kita lakukan, tambah digenjot SDM-nya. Maka tadi penurunan stunting, angka kemiskinan, datanya dong dikejar. Sehingga satu data Indonesia itu mesti diterjemahkan satu data provinsi kabupaten, kota, sampai ke desanya beres semua," pungkas Ganjar.(kbm2).
Tidak ada komentar: