"Saya meminta agar bupati/wali kota segera membentuk pusat informasi, khusus mengenai produk unggulan di daerahnya. Termasuk UMKM, hasil-hasil pertanian, dan produksi lainnya," ujarnya usai memberikan kuliah umum tematik 'Waralaba Lokal Go Global' di Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Selasa (1/11/2022).
Dengan begitu, akan semakin banyak para pembeli lokal maupun luar daerah yang mengetahui produk-produk UMKM. Disamping akan terus berkoordinasi dengan para pasar ritel modern dan market place untuk menjalin kerja sama dengan UMKM.
Dia mencontohkan, toko ritel di Magelang ketika hendak menjual kerupuk, tidak perlu diambil dari Jakarta.
"Masa kerupuk dari Jakarta. Nah, itu bisa disiasati dengan menyerap dari UMKM sini," terangnya.
Zulkifli menyebut, hingga sekarang sudah banyak produk UMKM yang tembus ke pasar ritel modern. Dia menargetkan, nantinya akan ada 3 juta produk UMKM di pasar-pasar ritel modern.
"Sekarang ini sudah banyak sekali, saya tidak ngitung," katanya.
Zulhas menegaskan bahwa saat ini tengah menyusun Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) agar ritel modern dapat menyuplai kebutuhan atau logistik di daerah.
"Peraturan ini masih dalam proses penggodokan dan bakal segera diterbitkan. Dikarenakan, ritel modern terkesan sedang menyerbu dunia," jelasnya.
Untuk itu, pihaknya tengah berupaya untuk mempermudah akses perdagangan ke luar negeri. Baik melalui perundingan maupun perjanjian.
"Saya juga akan melakukan misi dagang kunjungan ke luar negeri, seperti India, Pakistan, Bangladesh, Arab Saudi, Mesir, dan Nigeria. Saya akan datang ke sana," jelasnya.
Dia mengatakan, saat ini digital marketing sudah menjadi rutinitas umum bagi para pelaku UMKM. Sehingga diperlukan adanya kolaborasi antara UMKM dengan market place.
"Agar pangsa pasar semakin luas dan dikenal hingga ke luar daerah," ucap Zulhas.
Zulhas menyebut, harga sembako seperti telur ayam, dan cabai masih stabil. Namun harga kedelai, agak mahal.
"Oleh karena itu kami menugaskan Bulog untuk melakukan impor 350 ribu ton kedelai dari Amerika Serikat," ujarnya.
Dia memperkirakan, 40-50 hari mendatang, kedelai akan tiba di Indonesia. Sehingga diharapkan, harga kedelai menjadi stabil lagi, sekitar Rp 11 ribu per kilogramnya.
"Menjelang Nataru pun, kami bekerja sama dengan bupati atau wali kota, kalau harga naik sedikit, harus ditanggulangi," pungkasnya.(kbm2).
Tidak ada komentar: