kabarMagelang.com__Tiga orang dalam satu keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak di Magelang ditemukan meninggal dunia, Senin (28/11/2022) pagi. Ketiga korban yang tinggal dalam satu rumah di Prajenan gang Durian nomor 2 Desa/Kecamatan Mertoyudan, Magelang tersebut meninggal akibat minuman yang sudah diberi racun. Dalam peristiwa tersebut Polisi mengamankan satu orang yang diduga sebagai pelaku beserta beberapa barang bukti.
Plt. Kapolresta Magelang, AKBP. Mochammad Sajarod Zakun, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
“Pagi tadi sekira pukul 07.30 WIB kami menerima informasi dari Kapolsek Mertoyudan. Bahwasanya ada informasi dari masyarakat yang meninggal dunia sebanyak tiga orang. Kebetulan yang meninggal masih dalam satu keluarga, yang teridir dari Bapak, ibu, dan anak pertama,” ungkapnya di lokasi kejadian.
Tim identifikasi dan inafis langsung mengadakan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hasil dari olah TKP Polisi langsung sudah bisa menentukan siapa pelakunya, dan bagaimana caranya. Namun dugaan awal korban meninggal karena keracunan.
“Hasil dari olah TKP kita sudah bisa menentukan siapa pelakunya dan bagaimana caranya. Adapun posisinya pada saat meninggal ketiganya ada di kamar mandi. Kebetulan di rumah tersebut ada tiga kamar mandi. Untuk yang terduga pelaku sudah kita amankan di Polresta Magelang untuk kita lakukan penyidikan, ” kata Sajarod.
Selesai olah TKP Polisi juga mengamankan beberapa barang bukti yang berkaitan dengan meninggalnya tiga korban tersebut.
“Untuk barang bukti sementara kita amankan gelas dan sendok diganakan untuk mengaduk minuman teh dan es kopi yang diduga dicampur racun. Untuk jenis racun masih kita selidiki. Informasi sementara racun dibeli dari online,” terangnya.
Untuk saat ini ketiga korban masih dilakukan visum dan atas ijin dari anggota keluarga akan dilakukan outupsi di rumah sakit Merah Putih Magelang.
“Saat ini kita masih menunggu tim identifikasi dari Polda Jateng untuk melakukan outupsi,” ujar Sajarod.
Sementara Kakak Kandung dari salah satu korban Agus Kurtiardo (58) mengaku mendapat informasi adanya peristiwa tersebut dari ART korban.
“Tadi jam 7 saya mampir kesini tidak ada apa-apa dan semua sehat. Kemudian saya tinggal pergi ke rumah sakit Harapan mengantar kaka saya untuk terapi. Pada jam 07.45 saya mendapat kabar dari ART katanya bapak ibuk dan anaknya yang perempuan pingsan. Saya langsung kembali ke rumah, mendapati korban sudah pingsan, kemudian langsung mencari ambulance untuk membawa korban ke rumah sakit,” ungkapnya.
“Tidak berselang lama dengar kabar dari rumah sakit kalau mereka dinyatakan sudah meninggal,” jelas Agus.
Dia menyebutkabn bahwa keluarga tersebut terdiri dari Bapak AA (58) pensuinan pegawai pajak Grobogan, kemudian ibu yang merupakan adik kandungnya yakni HR (54) dan anak pertama perempuan DC (25) serta anak kedua laki-laki D (22).
“Yang meninggal suami AA dan Istri HR serta anak pertama DK,” jelasnya.(Kbm2)
Tidak ada komentar: