kabarNagelang.com__Forum Diskusi dan Monev Program Inovasi Berbasis Desa di Gapoktan Ngudi Makmur, digelar di Rumah Kemas Beras Organik “Sri Hartati” Desa Butuh, Kecamatan Sawangan, Magelang, Kamis (13/10/2022). Forum Diskusi dan Monev Program Inovasi Berbasis Desa di Gapoktan Ngudi Makmur, ini dipelopori oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Pengembangan
inovasi berbasis Desa itu sendiri bertujuan untuk memberikan stimulan kepada
masyarakat di desa dalam pengembangan produk unggulan dengan berbasis
riset, inovasi, dan teknologi.
Kegiatan
ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk maupun jasa unggulan
masyarakat dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa, sehingga
pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Keberhasilan
Gapoktan Ngudi Makmur Wates Dukun Magelang dengan komoditas unggulan Beras
Organik pada Program Desa Berinovasi yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan
Inovasi Nasional pada tahun 2021, bersamaan dengan dilaksanakannya Rapat
Koordinasi Pembudayaan Literasi, Inovasi, dan Kreativitas Berbasis Desa yang
diselenggarakan oleh Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Kemajuan
Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan, serta sebagai upaya untuk mengidentifikasi potensi
kolaborasi dan dukungan K/L bagi pengembangan kegiatan dari Gapoktan Ngudi Makmur
ke depannya dalam bentuk kegiatan.
Gapoktan
Ngudi Makmur dengan luasan lahan organic
mencapai 107,05 hektar dan jumlah petani 363 orang yang didampingi oleh BRIN,
Universitas Negeri Semarang, PT Nestra Kottama Indonesia, INNOBITZ Foundation,
dan Dinas Pertanian telah berhasil membangun ekosistem inovasi melalui sinergi
berbagai pihak, baik pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat.
Kegiatan
ini dihadiri oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan,Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi, Badan POM, Perpusatakaan Nasional , Dinas Pertanian Prov. Jawa
Tengah, Pemerintah Daerah Kabupaten, Universitas Negeri Semarang dan
Universitas Tidar Magelang , BNI Magelang, Yayasan Innobitz, Yayasan Agro
Techno Preneur Indonesia dan Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LESOS).
Perwakilan
LPPM UNNES, Dr. Eka Yuli Astuti, berharap budaya iptek dan inovasi akan tumbuh,
yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai tambah produk unggulan desa,
sehingga dapat memulihkan perekonomian nasional, khususnya masyarakat desa.
"Berkat
terciptanya ekosistem ABCG (Akademisi – Business – Community- Government) dan
penggunaan teknologi pengolahan padi organic serta pembuatan pupuk organik ini
Ngudi Makmur terpilih sebagai Pelaksana Program Inovasi Berbasis Desa Terbaik
Pertama Se-Indonesia menyisihkan ratusan pelaksana program lainnya," ucap
Dr. Eka Yuli Astuti.
Dimotori
oleh BRIN, bertempat di Rumah Kemas Beras Organik “Sri Hartati” Butuh,
Sawangan, Magelang, Forum Diskusi dan Monev Program Inovasi Berbasis Desa di
Gapoktan Ngudi Makmur tersebut, Koordinator Pelaksana Fungsi Pemanfaatan Riset
dan Inovasi pada MasyarakatEka Gandara , memimpin FGD yang dihadiri oleh delapan kementerian Lembaga.
Kepala
Pusat Riset Teknologi Pangan, Satrio Krido Wahono, Ph.D, menyatakan salah satu nilai lebih Program
yang dilaksanakan di Gapoktan Ngudi Makmur adalah implementasi pemberdayaan
masyarakat.
"Tujuannya
dapat memberikan dampak yang seluas-luasnya pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat petani," ungkapnya.
Perwakilan
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Dani, menegaskan, bahwa untuk meningkatkan
produktivitas pertanian bukan hal mudah.
"Tantangannya
adalah 74,6% petani berusia di atas 50 tahun, sehingga program Desa Berinovasi
ini sangat efektif untuk menarik minat petani millennial dan zillenial," tandasnya.
Sementara
Dewan Pembina Gapoktan Ngudi Makmur, Sigit Ismaryanto, berharap dengan adanya
kegiatan ini akan membantu mewujudkkan impian kelompoknya untuk mewujudkan
pembangunan Rumah Pengolah Beras Organik Integrated Rice Milling Plant yang
menerapkan teknologi pasca panen padi terkini.
"Kegiatan
ini diharapkan dapat membantu Gapoktan Ngudi Makmur untuk meningkatkan
produktifitasnya. Dimana keberhasilan Gapoktan Ngudi Makmur diharapkan dapat
menginspirasi desa-desa lain untuk mengembangkan potensi desanya berbasis
potensi lokal," ujar Sigit. (Kbm2).
Tidak ada komentar: