MUNGKID, kabarMagelang.com__Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan rakyat dan Mahasiswa Magelang (Geram), melakukan aksi unjukrasa menolak kenaikan harga BBM di Gedung DPRD Kabupaten Magelang, Kamis (15/9/2022). Mereka datang menggunakan 100 truk penambang pasir dan puluhan tractor petani langsung memadati halaman Gedung DPRD Kabupaten Magelang.
Dalam
aksinya mereka meminta anggota DPRD untuk turun dan ikut dalam aksi penolakan
kenaikan harga BBM. Mendengar permintaan dari massa tersebut, para anggota DPRD
yang hadir kemudian ikut menyaurakan melalui deklarasi menolak kebijakan
pemerintah pusat menaikan harga BBM.
Selain itu
mereka juga berjanji akan meneruskan aspirasi dari pengunjuk rasa ke pemerintah
pusat paling lambat dua hari, melalui mekanisme yang berlaku.
Salah
satu anggota DPRD dari partai Gerindra Agus Sugiyono yang didampingi wakil
ketua DPRD Suharno dan anggota DPRD lainya, bahkan bersedia membacakan pernyataan
sikapnya.
Tuntutan tersebut yakni, pertama menolak kenaikan harga BBM dengan alasan apapun. Kedua meminta menghapus segala bentuk aturan bagi para pengguna BBM aktif; seperti sopir truk, petani dan paguyuban penggiling padi keliling dan traktor.
Ketiga memperhatikan nasib rakyat kecil seperti petani, pedagang, buruh dan pelaku UMKM. Dimana saat ini masih berjuang untuk bertahan hidup.
Lalu keempat hentikan pembangunan proyek yang menyerap anggaran tinggi dari APBN. Seperti pembangunan ibu kota baru, proyek kereta cepat dan lainnya.
Kelima tegakkan hukum di Indonesia tampa pandang bulu. Keeanam menolak RUU KUHP soal penghinaan Presiden dan Wakil Presiden; dimana hal ini seperti membungkam rakyat untuk memberikan saran dan kritik bagi pemerintah.
Dan yang ketujuh menolak RUU Sisdiknas tahun 2022. Dimana masih menimbulkan polemik di masyarakat, seperti hilangnya tunjangan bagi guru.
“Itulah tuntutan kami seperti yang disampaikan DPRD Kabupatèn Magelang tadi. Semoga bisa menjadi bahan evaluasi kinerja pemerintah," ungkap salah satu Koodinator lapangan Miftackhul Mujif
"Kami juga berharap hal ini bisa diteruskan oleh DPRD Kabupaten Magelang sampai ke rapat sidang DPR Pusat. tidak hanya sekedar penerimaan aspirasi secara formalitas,’ tegasnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Magelang, Soeharto mawakili unsur pimpinan mengatakan bahwa apa yang dirasakan massa sama dengan mereka.
"Kami akan terusan seluruh tuntutan sesuai jalur nya. Kami bersama rakyat," ujarnya.
Aksi ujukrasa yang mendapatkan pengawalan ketat ratusan petugas Gabungan Polri dan TNI ini akhirnya membubarkan diri usai mendengar kesediaan DPRD untuk meneruskan aspirasi mereka ke pemerintah pusat.(kbm2).
Tidak ada komentar: