kabarMagelang.com__Badan Otorita Borobudur (BOB) melaonching tari “Soledo” Gelang Prpjo di Marga Utomo Komplek Candi Borobudur Magelang, Senin (15/8/2022) malam. “Soledo” Gelang Projo adalah sebuah kreasi tari kolosal yang melibatkan 108 penari ini, merupakan kolaborasi tari Soreng dari Kabupaten Magelang, tari Lengger dari Kulon Progo, dan tari Dolalak dari Purworejo.
Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam sambutannya melalui
virtual sangat mengapresiasi diluncurkannya Tari Soledo Gelangprojo.
"Penciptaan
karya seni pertunjukan yang merupakan simbol pemersatu dan kekompakan tiga kabupaten
ini sejalan dengan strategi yang saya ciptakan, yaitu geber [gerak
bersama], gercep [gerak cepat], dan gaspol [garap potensi],
sehingga berdampak positif dalam meningkatkan atraksi dan daya tarik wisata di
Destinasi Superprioritas Borobudur," katanya.
Direktur
BOB, Indah Juanita mengungkapkan tujuan dari kolaborasi tari ini selain untuk
mempromosikan atraksi budaya yang ada di kawasan Pegunungan Menoreh, juga merupakan
upaya menggeliatkan seni budaya sebagai pemersatu dan kekompakan tiga daerah di
dua provinsi yaitu Jogjakarta dan Jawa Tengah.
"Tari
Soledo ini melibatkan 108 penari, 48 pengrawit, dan 3 koreografer. Dengan
adanya kolaborasi ini, diharapkan dapat meningkatkan atraksi di Destinasi
Superprioritas Borobudur, sehingga nilai-nilai budaya tetap terjaga,” jelasnya.
Dia
menyebutkan tari Soledo merupakan kolaborasi Tari Soreng (Kabupaten Magelang,
Jawa Tengah), Lengger Tapeng (Kulonprogo, DIY), dan Dolalak (Purworejo, Jawa
Tengah).
“Adapun
nama Gelangprojo merupakan gabungan dari kata Magelang, Kulonprogo
dan Purworejo,” ujar Indah.
Indah
menegaskan tarian tersebut nantinya akan digunakan sebagai tarian penyambutan
atau pada event-event tertentu.
"Selain
itu besok akan disosialisasikan ke sanggar-sanggar dan sekolah sekolah di tiga
Kabupaten yang ada agar dilestarikan," ujarnya.(Kbm2).
Tidak ada komentar: