kabarMagelang.com__Air Suci Waisak 2566 BE/2022 dari Umbul Jumprit, Desa Tegalrejo, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, tiba di candi Mendut, Kecamatan Mungkid, Magelang, Minggu (215/5/2022) pukul 12.30 WIB siang. Setibanya di Candi Mendut air suci Waisak ini langsung dilektakan di Altar Puja Bakti untuk didoakan parita suci, oleh ratusan umat Budha. Selanjutnya air suci tersebut dibawa prosesi pradaksina yakni dengan berjalan mengelilingi candi sebanyak tiga kali, sebelum disemayamkan di dalam Candi Mendut.
Ketua ketua keluarga cendekia Budha Indonesia (KCBI) Bante Dhammavuddho mengungkapkan bahwa air merupakan simbul dari ketenangan.
“Jadi kita tidak ada ketenangan kalau ada kekotoran batin, makanya perlu meliahat air sebagi simbolis ketenangan,” katanya.
Air juga berarti menyejukan. Saat ini dunia sedang diperlihatkan suasana panas, dimana masih adanya peperangan seperti Rusia dan Ukraina, serta Irsael dan Palestina yang taidak pernah kunjung selesai.
“Nah dengan simbolis air ini kita berharap dunia itu akan menjadi kalem,” ujar Bante Dhammavuddho.
Selanjutnya air merupakan sumber kehidupan, dimana ada air pasti disitu ada kehidupan.
“Sehingga air dan api selalu sebagai simbul dalam peringatan Tri Suci Waisak,” jelasnya.
Direncanakan besok pagi Senin (16/5/2022) pukul 07.00 WIB, air suci dan api abadi akan di bawa ke Candi Borobudur dengan prosesi arak-arakan oleh umat Budha guna menyambut detik-detik Waisak 2566 BE/2022, yang jatuh pada pukul 11.13 WIB.
Sementara untuk puncak rangkaian perayaan Tri SUci Waisak akan ditutup dengan penerbangan lampion sebanyak 2022 buah pada malam harinya.(Kbm2).
Tidak ada komentar: