kabarMagelang.com__Perempuan Indonesia perlu meneladan semangat Raden Adjeng (RA) Kartini yang tidak pernah berhenti belajar. Dengan belajar banyak hal, perempuan bisa memiliki wawasan luas.
Hal tersebut
disampaikan Ketua TP PKK Kabupaten Magelang Christanti Zaenal Arifin dalam
Talkshow Hari Kartini bertajuk “Perempuan Kreatif, Keluarga Sehat, Ekonomi
Kuat” yang diselenggarakan di Nalendro Garden Jl. Borobudur - Ngadiharjo,
Sawah, Bumisegoro, Borobudur, Magelang, belum lama ini. Talkshow tersebut juga
menghadirkan dua narasumber lainnya yakni Ella Rizki Farihatul Maftuhah selaku
pengusaha Nira Lestari Magelang dan Zuli Anggarawati selaku Manager Nalendro
Garden.
Tanti
mengungkapkan bahwa belajar tidak memandang usia. Sekalipun sudah berkeluarga,
kesempatan untuk belajar tetap ada.
“Setiap kita
bertemu dengan sosok yang baru, itu bisa jadi pembelajaran kita dan itu
untuk memperluas wawasan,” katanya.
Menurutnya
perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki sehingga saat kesempatan
belajar dimanfaatkan, perempuan tidak hanya bisa mewarnai kancah domestik
tetapi juga sosial.
Di era digital
seperti sekarang, perempuan perlu belajar tentang manfaat penggunaan teknologi.
Menurut Tanti, teknologi layaknya mata uang yang memiliki dua sisi. Bisa memunculkan
sisi positif jika penggunaannya tepat tetapi memberi dampak negatif jika tidak
dimanfaatkan dengan baik.
“Maka
perempuan harus bisa memfilter, saring
[informasi] dulu sebelum sharing, jangan asal posting, perlu dipertimbangkan
untung ruginya bagi kita sehingga menggunakan teknologi tidak hanya karena
mengikuti arus,” jelas Tanti.
Sementara itu
Ella mengatakan ada satu kalimat dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang karya
Kartini yang selalu ia pegang, yakni perempuan bergandenganlah.
“Perempuan ini
bisa mengentaskan kehidupan perempuan lain,” katanya.
Dulu perempuan
di tempat tinggalnya banyak yang menjadi TKW sehingga terpaksa meninggalkan
keluarga. Dari situ ia berpikir dan muncul ide untuk memanfaatkan potensi
kelapa di desanya menjadi ladang usaha. Ia memberdayakan para perempuan untuk
mengolah kelapa menjadi gula semut, VCO, dan kini sedang dikembangkan madu
bunga kelapa.
“Para
perempuan dibuat berdaya di tempat asalnya agar bisa bekerja dan bisa mengurus
anak,” ujar Ella.
Zuli
Anggarawati berpendapat bahwa dengan kesetaraan, perempuan akan mendapatkan
banyak peluang termasuk peluang untuk memimpin bisnis dan perusahaan.
Ia mengaku
selama menjadi manajer ia kerap menghadapi tamu dengan keinginan yang beragam.
Namun ia tetap memegang prinsip untuk memberi pelayanan yang maksimal kepada
siapapun.
Nalendro
Garden sendiri adalah spot taman bunga di Magelang yang menghadirkan dua zona
yakni zona anggrek dan zona kaktus. Di zona kebun anggrek ini menyajikan taman
anggrek dengan suasana yang adem dan teduh. Ada kolam ikan dan air mancur di
zona ini. Sementara di zona kaktus menyajikan area terbuka berhawa panas khas
padang gurun dengan beragam tanaman kaktus yang tumbuh subur. Banyak spot
menarik di sini, salah satunya spot foto kaktus berukuran lebih dari dua meter.(Kbm2).
Tidak ada komentar: