kabarMagelang.com__Puluhan orang keamanan dan parkir Pasar Kaliangkrik, kembali mendatangi Kantor Pemda Magelang, Rabu (22/12/2021). Mereka menuntut tetap diberikan lahan parkir di pasar Kaliangkrik, yang telah diperjuangkan selama 4 tahun. Pasalnya sejak pembangunan pasar selesai pengelolaanya diserahkan pemerintah desa (Karangtaruna). Merasa tidak puas dengan tanggapan pemerintah daerah, mereka mengancam akan kembali melakukan aksi dengan jumlah massa yang lebih banyak.
Koordinator
lapangan Khoirul Naim menyampaikan bahwa aksi ini yang ketiga kalinya. Tuntutan
mereka masih tetap sama seperti aksi sebelumnya yakni tetap diakomodir sebagai
pengelola keamanan dan parkir di pasar Kaliangkrik.
“Kami
yang berjuang kurang lebih 4 tahun di penampungan selama proses pembangunan pasar.
Namun setelah pembangunan pasar selesai pengelolaan parkir justru diserahkan ke
pemerintah desa (Karangtaruna),” ungkapnya.
Aksi ini
mendapat pengamanan dari Polres Magelang dan akhirnya secara perwakilan diterima
oleh Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Magelang Iwan Setiarso,
didampingi Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM, Kabag Hukum
serta Camat Kaliangkrik di ruang pertemuan Wakil Bupati.
Iwan Setiarso
menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah telah memberikan perintah Disdagkop
dan UKM untuk mengelola pasar Kaliangkrik dengan se baik-baiknya.
“Kami
sampaikan semua potensi yang dimiliki akan dioptimalkan. Dan untuk kawan-kawan
yang saat ini datang merupakan sebuah dinamika,” ujarnya.
Dia
menegaskan apa yang dikeluhkan oleh para pengelola parkir dan keamanan ini akan
dijadikan kajian serta pertimbangan sebagai bahan telaah, dan akan segera
disampaikan kepada Bupati secara komperhesif.
“Namun
demikian saya tidak bisa menjanjikan waktu, bahwa kalian datang ke sini ohh,
besok, atau besoknya. Tidak. Kami beserta teman-teman di sini membantu Disdagkop
dan UKM untuk membuat kajian, telaah kepada pimpinan (Bupati) untuk menentukan
langkah yang terbaik bagi semua, walaupun pada kerangka yang sangat besar bisa jadi
tidak semua puas. Kami pemerintah daerah berusaha merangkum agar semua potensi
dan sumberdaya yang dimiliki bisa memberikan dampak yang lebih baik,” jelas
Iwan.
Tanggapan
Asisten II ini diniali belum memberikan jawaban pasti, dan belum ada kejelasan
sampai kapan, sementara mereka sampai sekarang mengaku tidak memiliki pekerjaan
lagi sehingga sudah kesulitan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
“Kami
tidak puas dengan jawaban dari Pemerintah Daerah, karena tidak jelas sampai
kapan harus menunggu?. Kami akan datang lagi dengan massa yang lebih banyak,”
pungkas Khoirul Naim. (Kbm2).
Tidak ada komentar: