kabarMagelang.com__Asosiasi Pengasuh Pondok Pesantren Digital Santrinet Magelang bekerjasama dengan Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kaffah (P4SK) Jateng DIY selenggarakan Workshop content creator di Pondok Pesantren Interprenur Brambang Salam, Kecamatan Tempuran Magelang, Rab (7/4/2021). Workshop content creator dengan tema "dakwah digital secara riang gembira” yang difasilitasi oleh Team Gus Yusuf Channel tersebut diikuti oleh 15 peserta perwakilan dari cabang P4SK se Jateng dan DIY.
Sekretaris
P4SK pusat KH Alfan Al Muhasibi, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas dan kualitas sumber daya manusia di lingkungan pondok pesantren dalam
konteks peningkatan pemahaman dan pemanfaatan teknologi informasi.
“Saat
ini masyarakat mulai enggan untuk datang, hal ini menjadi tantangan, dan
bagaimana kita yang datang agar nilai-nilai dan keilmuan selama di ponpes tetap
lestari di masyarakat melalui cara adaptif dan kreatif,” ujanya usai membuka Workshop
content creator.
Pria
yang biasa di panggil dengan Gus Alfan ini menyebutkan bahwa materi yang
diberikan kepada peserta sementara hanya penguasaan dan pengoperasian tentang
alat-alat yang digunakan untuk terjun di dunia media sosial.
“Jadi
ngaji secara online. Selama ini masyarakat pondok sudah ngaji tetapi dengan
alat se adanya, sementara sekarang masyarakat lebih tertarik dengan ngaji
melalui kontent. Kemudian untuk lirikan konten bagaimana bisa menarik,” jelas
Gus Alfan.
Sementara ketua panita sekaligus Ketua Asosiasi Pengasuh
Pesantren Digital Santrinet Magelang Kholilul Rohman Ahmad, menambahkan bahwa teknologi
informasi dengan perangkat keras dan lunak mutlak harus dikuasai oleh para
pengelola dan pengasuh pondok pesantren.
“Karena di era digital ini senjata ampuh kita dalam berinteraksi
dengan dunia luar maupun berinteraksi di internal pondok pesantren nyaris tidak
bisa lepas dari teknologi informasi,” katanya.
Dia menilai pemanfaatan teknologi di pondok pesantren bisa
dilaksanakan dengan mudah, ramah, dan riang gembira. Karena hakikat teknologi
informasi diciptakan oleh manusia untuk kepentingan dan untuk memudahkan antar
manusia bersosialisasi/ bermasyarakat atau antar kelompok kelompok.
Nah pada kesempatan kali ini kita akan melatih peserta utusan
ponpes yang sudah mempunyai tekad kuat untuk belajar memanfaatkan teknologi
informasi. Pelatihan praktek, salah satunya, menggunakan perangkat lunak ngaji
online di aplikasi santrinet.com, aplikasi sosial media berbasis
video yang bisa diakses melalui smartphone maupun laptop,” papar Kholilul.
Dalam workshop ini para peserta harus membawa perangkat lengkap,
seperti laptop smartphone, yang terintegrasi dengan internet, kemudian mic dan
kamera serta perangkat perangkat lain yang dibutuhkan.
“Jadi workshop kali ini lebih banyak praktek. Kisarannya 20%
teori dan 80% praktek. Kita akan belajar bersama di ruangan ini mulai jam 10
pagi sampai jam 10 malam,” jelasnya.
Workshop content creator ini merupakan gelombang pertama,
selanjutnya akan diselenggarakan lagi untuk gelombang ke dua pada Sabtu
(10/4/2021) dengan peserta perwakilan dari pondok pesantren - pondok pesantren
yang ada di Jawa Tengah khususnya dan seluruh Indonesia pada umumnya.
“Karena pondok pesantren mau tidak mau harus tunduk pada
perkembangan zaman yg semakin berubah,” pungkas Kholilul.(Kbm2).
Tidak ada komentar: