kabarMagelang.com__Sebanyak 25 orang karyawan sebuah perusahaan rokok mengikuti
pembinaan tentang pemasaran yang diinisiasi oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang.
Kepala Disperindag Kota Magelang Catur Budi Fajar Sumarmo
menyatakan, pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi karyawan di
bidang pemasaran melalui platform digital. Selain itu, juga untuk membangun
jaringan usaha lain yang mendukung.
"Untuk itu kami menfasilitasi mempertemukan mereka dengan
komunitas kopi Magelang, " ujar Catur, disela kegiatan yang diadakan di RM
Kebon Semilir Magelang, Jumat (25/9/2020) malam.
Para peserta mendapatkan materi dari narasumber, antara lain
tentang strategi pemasaran offline maupun online, langkah kolaborasi dengan
komunitas kopi, dan pengenalan serta pengemasan produk rokok "Djeruk"
Magelang.
Adapun narasumber adalah Imam Syafii dan rekan, dari
"Satoeasa Dari Indonesia" Yogyakarta.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito memaparkan pembinaan ini
merupakan amanat Peraturan Menteri Keuangan tentang penggunaaan, pemantauan dan
evaluasi dana bagi hasil cukai tembakau.
Dijelaskan, industri rokok dan produksi tembakau dianggap
penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran dan
kemiskinan terutama di daerah penghasil tembakau.
Industri rokok tergolong industri padat karya. Industri ini juga
memiliki keterkaitan kuat dengan sektor hulu (perkebunan tembakau dan cengkeh)
serta sektor hilir (UMKM) yang menyerap banyak tenaga kerja.
"Untuk itu saya mendukung penuh pembinaan ini dengan
harapan industri rokok di Kota Magelang maju dan berkontribusi pada peningkatan
kesejahteraan ekonomi masyarakat, " ujar Sigit, dalam sambutan tertulis
yang dibacakan Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina.
Ia pun mengapresiasi Disperindag Kota Magelang yang mengangkat
tema pembinaan tentang pemasaran digital karena digitalisasi adalah keniscayaan
di era industri 4.0 apalagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
"Salah satunya melalui e-commerce yang memudahkan pelaku
usaha memasarkan produk tanpa sekat ruang dan waktu, sekaligus membuka peluang
mengembangkan dan menumbuhkan jaringan usaha hingga belahan dunia. Penting bagi
kita menjadi bagian dari masyarakat internet economy, " tambahnya.
Pihaknya berharap, industri rokok, UMKM dan pelaku usaha lain di
Kota Sejuta Bunga ini mampu mengembangkan mindset, optimis, fokus pada peluang
dan kesempatan, di masa pandemi Covid-19. (Kb.M2).
Tidak ada komentar: