KabarMagelang.com--Satu demi satu sejarah kelam penganggaran di Kabupaten Magelang terungkap. Ternyata anggaran tidak terserap APBD hingga 200 Milyar tidak hanya terjadi di 2019 saja, tetapi juga di tahun 2018. Bahkan di tahun-tahun sebelumnya pernah mencapai 480 Milyar.
"Sungguh terlalu," ujar Fajar Fatony, anggota Badan Anggaran DPRD dari fraksi PKS saat rapat bersama TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) di gedung DPRD Selasa, 7 Juli 2020.
Masih dengan nada marah, Fajar mengajukan protes atas pengelolaan anggaran yang amburadul selama ini. Dana APBD yang notabene berasal dari rakyat tersebut dinilai tidak digunakan secara maksimal untuk membangun Kabupaten Magelang.
"Pos belanja pegawai Pemkab saja masih tak terpakai hingga 64 Milyar," ungkap Fajar.
Ini belum ditambah dengan data laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Magelang di 2019 yang melambat.
"Yang bisa jadi sangat dipengaruhi oleh serapan anggaran yang tidak maksimal," katanya.
Walaupun laporan keuangan mendapat opini WTP (wajar tanpa pengecualian) dari BPK, tidak berarti pembangunannya lancar-lancar saja. Indikator-indikator makro itu bisa jadi salah satu buktinya.
"Ini warning keras untuk Bupati dan TAPD, jangan sepelekan amanah rakyat Magelang. Tolong kelola APBD 2,6 Triliun ini dengan cermat dan terukur. Lakukan kajian mendalam dan komprehensif dalam perencanaan anggaran. Kawal secara ketat dalam pelaksanaannya. Kami gak mau hal ini terulang di tahun-tahun mendatang," pungkas Fajar.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: