kabarMagelang.com__ Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengunjungi rumah
warga di Magersari RW: 02 RW: 02 Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang,
Selasa (8/6/2020). Sigit ingin melihat langsung kondisi rumah milik Rachmat
Sulistyanto (Yanto) yang ludes terbakar pada pukul 02.00 WIB itu.
Kepada korban, Sigit menyampaikan keprihatinannya. Apalagi rumah korban selain digunakan sebagai tempat tinggal juga merupakan tempat usaha untuk berjualan ayam geprek.
"Saya turut prihatin. Ini musibah yang harus kita sengkuyung bareng-bareng. Sudah seharusnya kita saling membantu untuk meringankan kesedihan saudara kita dan pemerintah juga harus hadir," ungkap Sigit disela-sela kegiatan.
Sigit mengajak kepada Lurah dan RW setempat untuk ikut membantu korban, misalnya dengan membuat posko bantuan. Hal ini untuk memudahkan penyaluran bantuan agar tepat sasaran dan tidak bercampur dengan bantuan lainnya.
"Bikin posko bantuan, saya minta kepada Pak Lurah dan Pak RW. Supaya lebih mudah penyalurannya, pasti ada saudara-saudara kita yang juga ingin membantu. Pemerintah juga tetep memantaunya," tuturnya, didampingi Sekda Kota Magelang Joko Budiyono.
Selain memberikan bantuan berupa sembako dan uang tunai, pada kesempatan itu Sigit juga memberikan motivasi kepada korban agar tetap bersemangat dan optimis meski usahanya tertimpa musibah.
Sementara itu, Rachmat Sulistyanto pemilik rumah menceritakan, kebakaraan diperkirakan terjadi pukul 02.00 WIB, setelah seorang tetangganya memberi tahu. Saat itu, api sudah membesar di sudut rumahnya.
Ada warga yang membunyikan tanda bahaya di Poskamling dan melaporkan ke UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Magelaang.
"Saya dikasih tahu tetangga, api sudah membesar. Saya selamatkan anak dan istri dulu keluar rumah. Bersyukur kita selamat," ungkap Yanto.
Beruntung mobil damkar Kota Magelang segera datang dan memadamkan kobaran api. Hanya saja beberapa barang berharganya ludes dilalap di jago merah, seperti lemari es, kulkas, kompor dan berbagai peralatan berjualan.
Meski baru saja tertimpa musibah, Yanto optimis akan menata hidup dan ingin berjualan lagi. Ia juga mendapat banyak dukungan dari tetangga, saudara dan teman-teman sesama pedagang makanan di pusat kuliner Mega Tidar.
"Setelah Pak Wali datang ini saya tambah optimis untuk maju lagi, usaha harus bangkit lagi. karena hidup akan terus berjalan," tuturnya.
Sejauh ini kebakaran terjadi diduga berasal dari kompor yang lupa belum dimatikan korban. Pihak berwajib masih melakukan penyelidikan atas musibah ini. (Kb.M2)
Kepada korban, Sigit menyampaikan keprihatinannya. Apalagi rumah korban selain digunakan sebagai tempat tinggal juga merupakan tempat usaha untuk berjualan ayam geprek.
"Saya turut prihatin. Ini musibah yang harus kita sengkuyung bareng-bareng. Sudah seharusnya kita saling membantu untuk meringankan kesedihan saudara kita dan pemerintah juga harus hadir," ungkap Sigit disela-sela kegiatan.
Sigit mengajak kepada Lurah dan RW setempat untuk ikut membantu korban, misalnya dengan membuat posko bantuan. Hal ini untuk memudahkan penyaluran bantuan agar tepat sasaran dan tidak bercampur dengan bantuan lainnya.
"Bikin posko bantuan, saya minta kepada Pak Lurah dan Pak RW. Supaya lebih mudah penyalurannya, pasti ada saudara-saudara kita yang juga ingin membantu. Pemerintah juga tetep memantaunya," tuturnya, didampingi Sekda Kota Magelang Joko Budiyono.
Selain memberikan bantuan berupa sembako dan uang tunai, pada kesempatan itu Sigit juga memberikan motivasi kepada korban agar tetap bersemangat dan optimis meski usahanya tertimpa musibah.
Sementara itu, Rachmat Sulistyanto pemilik rumah menceritakan, kebakaraan diperkirakan terjadi pukul 02.00 WIB, setelah seorang tetangganya memberi tahu. Saat itu, api sudah membesar di sudut rumahnya.
Ada warga yang membunyikan tanda bahaya di Poskamling dan melaporkan ke UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Magelaang.
"Saya dikasih tahu tetangga, api sudah membesar. Saya selamatkan anak dan istri dulu keluar rumah. Bersyukur kita selamat," ungkap Yanto.
Beruntung mobil damkar Kota Magelang segera datang dan memadamkan kobaran api. Hanya saja beberapa barang berharganya ludes dilalap di jago merah, seperti lemari es, kulkas, kompor dan berbagai peralatan berjualan.
Meski baru saja tertimpa musibah, Yanto optimis akan menata hidup dan ingin berjualan lagi. Ia juga mendapat banyak dukungan dari tetangga, saudara dan teman-teman sesama pedagang makanan di pusat kuliner Mega Tidar.
"Setelah Pak Wali datang ini saya tambah optimis untuk maju lagi, usaha harus bangkit lagi. karena hidup akan terus berjalan," tuturnya.
Sejauh ini kebakaran terjadi diduga berasal dari kompor yang lupa belum dimatikan korban. Pihak berwajib masih melakukan penyelidikan atas musibah ini. (Kb.M2)
Tidak ada komentar: