kabarMagelang.com__ Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang
Jawa Tengah meminta Pemerintah Daerah kembali melaksanakan Posyandu setelah
vakum beberapa waktu akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Hal itu dikatakan
Ketua IDAI Cabang Jateng dr Fitri Hartono disela penyerahan bantuan Alat
Pelindung Diri (APD) kepada Tim Penggerak (TP) PKK Kota Magelang, di Posyandu
Menowo, Magelang Utara, Sabtu (13/6/2020).
Namun Fitri
mengingatkan posyandu harus dilaksanakan di tempat yang sudah dinyatakan aman
dari penyebaram virus corona.
"Kami
menginisiasi masyarakat, lewat kader untuk dapat kembali melakukan posyandu di
tempat yg telah ditentukan, yakni tempat yang aman. Kami sarankan di zona hijau
dan tetap memakai APD sesuai protokol kesehatan," kata Fitri.
Menurutnya,
posyandu adalah sarana untuk memenuhi hak anak, yakni hak hidup serta hak untuk
tumbuh dan berkembang dengan optimal. Angka kesakitan atau kematian bayi bisa
dicegah sejak dini melalui posyandu.
"Begitu
ketahuan ada masalah anak, misalnya gizi kurang, apalagi stunting maka
tidak boleh ada kata berhenti pelayanan meskipun saat pandemi Covid 19,"
tandas Fitri.
Fitri menyatakan
pelayanan di posyandu harus dilakukan sebab jika tidak, maka yang akan terjadi
masyarakat tetap takut berhadapan dengan tenaga kesehatan (nakes), takut ke
puskesmas dan ketakutan lainnya.
"Kalau sudah
takut, jadi tidak ada yang memantau tumbuh kembang anak. Ketika ada masalah
maka tidak akan terselesaikan," ungkapnya.
IDAI
merekomendasi anak dibawah usia 2 tahun (golden period) mendapatkan prioritas
pelayanan. Pada usia tersebut tumbuh kembang anak harus optimal. Pihaknya
berharap posyandu bisa melayani imunisasi, bisa menekan angka gizi buruk,
stunting dan masalah kesehatan anak lainnya.
Di tengah pandemi
ini, pihaknya meminta tenaga kesehatan (nakes) hingga kader dipersiapkan sebaik
mungkin, yakni mengenakan APD, mengikuti prosedur protokol kesehatan dan
berperilaku hidup sehat.
"New normal
posyandu artinya menerapkan kebiasaan baru, sesuai dengan prosedur protokol
kesehatan, nakes dan kader pakai APD karena potensi penularan virus tetap
ada," papar Fitri.
Pada kesempatan
ini, IDAI menyerahkan bantuan APD sebanyak 200 buah, yang diserahkan secara
simbolis kepada Ketua TP PKK Kota Magelang Yetty Biakti Sigit Widyonindito.
Ketua TP PKK Kota
Magelang Yetty Biakti Sigit Widyonindito menyampaikan terimakasih kepada IDAI
Cabang Jateng atas pemberian bantuan APD kepada nakes maupun kader posyandu di
Kota Magelang.
"Suatu
kehormatan bagi Kota Magelang menjadi kota pertama yang mendapat bantuan ini.
Ini menjadi awal agar posyandu segera digelar lagi karena 3 bulan anak di
rumah padahal sebetulnya anak butuh ditimbang, imunisasi dan lainnya. Selama
pandemi kita betul-betul konsentrasi pasa pandemi," tutur Yetty.
Harapan kedepan,
setelah posyandu bisa dilaksanakan, gizi buruk dan stunting tidak terabaikan
lagi. Ia juga meminta masyarakat untuk patuh pada imbauan protokol kesehatan
yakni memakai masker baik orangtua dan bagi anak. (Kb.M2)
Tidak ada komentar: