kabarMagelang.com__Polisi
menyayangkan pelajar korban pembacokan kurang kooperatif saat dimintai
keterangan yang menimpa dirinya. Namun demikian Polisi tetap mengejar pelaku dengan
memintai keterangan beberapa saksi serta terus melakukan penyelidikan dan
pengembangan yang diduga anak-anak pelajar pelaku tawuran yang terjadi di
Salaman, Rabu (15/1/2020) kemarin petang.
“Korban adalah BSA (18) pelajar
sebuah SMK swasta Kota Magelang, warga Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur.
Korban yang masih mengenakan seragam sekolah tersebut kemudian diantar warga ke
Puskemas Salaman karena punggung dan sebagian kaki penuh luka bekas bacok.
Karena lukanya cukup parah, korban akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Tidar Kota
Magelang,” ungkap Kapolsek Salaman AKP Marsodik saat dikonfimasi Kamis (16/1/2020).
Namun saat akan mencari
keterangan terhadap korban di Rumah Sakit, Polisi mengalami kesulitan karena
korban kurang kooperatif, bahkan saat polisi akan mengecek HP milik korban, tidak
diperbolehkan. Sementara teman-teman korban yang diduga ikut terlibat tawuran meninggalkan
korban sendirian.
“Korban kurang kooperatif,
kemungkinan takut diketahui orang tuanya. Sampai saat ini (16/1/2020) korban
belum bersedia memberikan keterangan. Namun demikian kita tetap melakukan
penelidikan dengan mencari keterangan saksi-saksi, untuk mencari pelaku,” tegas
Kapolsek.
Diketahui sebelumnya Rabu
(15/1/2020) petang korban BSA ditemukan warga sekitar Kauman, Kecamatan Salaman,
dengan kondisi punggung dan kaki penuh darah bekas luka bacok. Oleh warga korban
kemudian diantar ke Puskesmas Salaman. BSA sendiri diduga merupakan korban
tawuran antar pelajar.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: