kabarMagelang.com__ Jumlah stunting (gizi buruk) di Kabupaten
Magelang masih cukup tinggi. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Magelang,
Edi Cahyana, dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kabupaten Magelang tahun 2019, di Atria Hotel, Selasa (17/12).
Edi Cahyana
mengungkapkan, saat ini Indonesia masih mengalami masalah gizi yang cukup
kompleks, masuk dalam 47 negara dari 122 negara yang mempunyai masalah stunting
pada balita dan Anemia pada Wanita Usia Subur (WUS).
Di Provinsi Jawa
Tengah hasil PSG (Pemantauan Status Gizi) pada tahun 2017 masalah stunting
sebesar 28,5 persen dan di Kabupaten Magelang mencapai 37,6 persen menduduki
ranking kedua dari Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah.
"Namun hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 angka stunting Kabupaten Magelang
menurun yaitu 29,69 persen," ungkapnya.
Edi menyebutkan, perubahan
perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat juga perlu didorong. Melalui Rakerkesdes
ini diharapkan ada langkah nyata untuk mempercepat akses 100-0-100 di tahun
2020 mendatang, yakni 100 persen akses air bersih, 0 persen kawasan kumuh, dan
100 persen akses sanitasi.
"Selain itu di
Kabupaten Magelang harus Stop Buang Air Besar Sembarang atau Open Defecation
Free (ODF)," tegas Edi.
Sementara, Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti, menympaikan di Rakerkesda
ini juga akan dibahas terkait aset, tata kelola keuangan, pelaporan Dinas
Kesehatan, BULD Unit Kerja dan UPT dalam rangka terciptanya pengelolaan
manajemen yang sehat serta akuntabel.
"Kita akan
menyusun langkah strategi dan kebijakan untuk menyelesaikan masalah kesehatan pada
tahun 2020 mendatang," tandasnya.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: