kabarMagelang.com__Media
sosial seharusnya bisa menjadi ujung tombak untuk menyebarkan pesan-pesan damai
dan merawat kebhinekaan Indonesia sebagai rumah bersama. Namun terkadang media
sosial justru digunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab untuk
menyebarluaskan informasi yang tidak benar.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kota Magelang, Joko Budiyono, dalam pelatihan Pemanfaatan Media Sosial Kampanye Bina Damai 2019, di TTID Liong Hok Bio Kota Magelang, Minggu (17/11).
"Indonesia itu rumah bersama, tidak mungkin didiami satu kelompok saja. Keberagaman ini jadi kekuatan kita untuk membangun ke depan lebih baik lagi. Termasuk Kota Magelang, juga rumah bersama. Kita lihat di sini ada Alun-alun, yang ada klenteng, gereja, masjid. Ini gambaran Magelang miniatur Indonesia," paparnya.
Oleh karena itu ia berharap kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominsta) Kota Magelang itu, memberikan dampak positif, membuka wawasan dan cara pandang tentang keberagaman, kebhinekaan dan toleransi di dalam kehidupan sehari-hari melalui media sosial.
"Mari kita ciptakan konten-konten media sosial yang positif, serta menjadi generasi yang cerdas dan berkompeten dalam mengelola media informasi yang ada untuk Indonesia yang lebih baik," kata Joko, disela kegiatan.
Kepala Diskominsta Kota Magelang, Catur Budi Fajar Sumarmo, mengatakan kedewasaan masyarakat sebagai pengguna media sosial sangat dibutuhkan.
"Masyarakat dituntut untuk bisa menahan diri agar tidak mudah terhasut dengan informasi yang mengandung permusuhan dan ujaran kebencian di media sosial," ungkapnya.
Catur berujar, mewujudkan perdamaian tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tapi juga generasi muda ditengah masyarakat Indonesia yang majemuk. Generasi muda diharapkan menjadi agen perubahan (agent of change) dalam menjaga perdamaian dan merawat kebhinekaan.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: