KabarMagelang.com--Semua perangkat daerah, BUMD, BUMN dan instansi vertikal di Kota Magelang diimbau untuk menghidangkan makanan tradisional berupa gethuk setiap mengadakan acara atau kegiatan. Imbauan tertuang dalam surat edaran (SE) Sekretaris Daerah Kota Magelang, Joko Budiyono, per 22 Oktober 2019.
Imbauan ini bertujuan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya pelaku usaha gethuk Kota Magelang. Mereka diharap dapat terus berkembang dan maju mengingat gethuk sudah menjadi ciri khas Kota Magelang.
"Kita mulai dari diri kita sendiri, terutama instansi vertikal agar setiap mengadakan kegiatan selalu menghidangkan gethuk khas Kota Magelang. Bisa dihitung jumlahnya cukup banyak, yang artinya mampu menggerakkan roda produksi mereka para pelaku usaha,” kata Joko Budiyono di kantornya, Senin (11/11).
Dia menuturkan, keluarnya SE bernomor 501/396/121/2019 ini juga sekaligus sebagai upaya promosi makanan yang terbuat dari olahan singkong itu. Tidak sedikit pengusaha gethuk yang mengirimkan produknya ke luar daerah baik dalam jumlah besar maupun kecil.
"Pemerintah sangat memperhatikan kelangsungan usaha apapun, termasuk gethuk. Gethuk sudah dikenal di mana-mana sebagai makanan khas Magelang, maka ini harus dipertahankan,” ujarnya.
Di saat pemerintah memperhatikan dengan cara seperti ini, kata Joko, maka diharap para pelaku usaha dapat meningkatkan kualitas produknya. Selain juga diperhatikan dari sisi higienisnya agar tidak merugikan konsumen.
“Seiring dengan peningkatan produksi karena banyak pesanan, diharap pula kualitasnya meningkat. Akan kita pantau terus untuk kualitasnya, termasuk dari sisi higienisnya. Bila perlu bagi yang belum higienis, akan kita beri pembinaan dan pelatihan,” jelasnya.
Kepala Bagian Humas Setda Kota Magelang, Ahmad Ludin Idris, menambahkan gethuk adalah salah satunya produk kuliner Kota Magelang yang harus benar-benar diperhatikan baik yang produksinya masih terbatas maupun sudah skala besar.
"Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) siap memberikan pembinaan dan pelatihan kepada para pelaku usaha kuliner. Pelatihan bisa mulai dari masalah higienis sampai pengemasan produk agar lebih menarik,” terangnya.
Tidak terbatas pada usaha gethuk, imbuh Idris, pelatihan juga bisa menyasar usaha kuliner lain. Termasuk pedagang-pedagang kuliner yang ada di setiap pusat kuliner. Hal ini agar kualitas kuliner di Kota Tidar dapat terjaga.
“Apalagi, tahun 2020 kita akan ada event besar Ayo ke Magelang bertajuk Magelang Moncer Serius yang diharap semua elemen masyarakat siap menyambutnya. Wisatawan dari luar daerah bisa menikmati aneka kuliner dengan mutu terjamin,” paparnya.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: