MAGELANG - United States Agency for International Development (USAID) Global Water mengapresiasi terobosan-terobosan inovatif masyarakat dan Pemerintah Kota Magelang dalam mewujudkan kota yang bebas dari buang air besar sembarangan (BABS)
Apresiasi disampaikan langsung oleh Nga Nguyen, perwakilan dari USAID Global Water saat berkunjung
ke Kampung Kiringan, Kelurahan Tidar Utara, belum lama ini.
Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat bagaimana implementasi program kerjasama antara USAID IUWASH PLUS dengan Pemerintah Kota Magelang dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
Nga, didampingi oleh perwakilan USAID Indonesia, Trigeany Linggoantmojo dan Deputy Chief of Party IUWASH PLUS, Alifah Lestari.
Selain melakukan dialog dengan Tim Monev Partisipatif yang berasal dari kelurahan Tidar Utara, Rejowinangun Utara, Panjang, dan Gelangan, mereka juga mendengarkan paparan program-program yang disampaikan salah satu anggota tim monev partisipatif serta melihat peta kondisi perubahan air minum, sanitasi dan perilaku higienis.
Adapun tim monev beranggotakan tokoh-tokoh masyarakat di lingkungan masing-masing.
"Kami apresiasi peta-peta kondisi perubahan air minum, sanitasi dan perilaku higienis. Peta tersebut akan sangat efektif untuk mengajak masyarakat untuk membangun jamban," kata Nga.
Beberapa wilayah program mengalami perkembangan yang sangat signifikan melalui melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat serta pemasaran sanitasi yang berbasis pasar.
Salah satunya RT5 RW3 Kiringan, Kelurahan Tidar Utara. Adanya sinergi antara Kelompok Swadaya Masyarat Sugih Waras, pelaku usaha sanitasi, pemerintah kelurahan, Sanitarian, dan Dinas Perkim dalam waktu kurang dari dua tahun mampu mewujudkan seluruh warganya memiliki jamban dengan tanki yang kedap.
"Gerakan ini bahkan mampu mengajak warga RT sebelahnya untuk ikut bergabung serta menginisiasi kampung lainnya untuk melakukan hal sama," ucapnya.
Berkat komitmen tersebut, kelompok ini terpilih sebagai Juara 1 Lomba Sanitasi Tingkat Kota Magelang Tahun 2019.
Kepala Bappeda Kota Magelang, Joko Suparno, juga mengaku sangat terkesan dengan model pembangunan yang melibatkan masyarakat secara sangat partisipatif mulai dari perencanaan bahkan sampai evaluasi program.
Pemerintah Kota Magelang berkomitmen untuk menerapkan model pembangunan seperti ini di seluruh kelurahan di Kota Magelang.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: