Borobudur, kabarMagelang.com__Ribuan warga Desa/Kecamatan Borobudur, Magelang, menggelar, arak-arakan dengan membawa puluhan tumpeng di Candi Borobudur, Sabtu (26/10). Yang menarik acara dalam rangka tradisi merti desa saparan ini, bersamaan dengan tradsisi “Tilik Ari-ari” yang baru pertama kali diadakan.
Ketua penyelenggara Merti Desa Saparan, Maladi, mengungkapkan bahwa tradisi saparan ini rutin diadakan setiap tahunya, dengan berbagai rangkaian kegiatan sebelumnya, diantaranya, Pengajian, pentas wayang kulit, serta gelar budaya, dan arak-arakan dengan membawa sebanyak 25 tumpeng, dari Balai Desa menuju Candi Borobudur.
“Ini merupakan wujud syukur dari warga desa Borobudur, karena dengan adanya Candi Borobudur, hingga saat ini perekonomian semakin meningkat,” ujarnya.
Untuk Saparan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni adanya acara “Tilik Ari-ari” yakni untuk mengingat kembali bahwa warga Desa Borobudur ini mayoritas tinggal di sekitar Candi Borobudur, tetapi untuk kepentingan pengembangan kawasan wisata, akhirnya semua penduduk di sekitar Candi Borobudur digeser ke luar kawasan.
“Tilik Ari-ari” ini baru pertama kali diadakan, tujuanya untuk mengingat kembali bahwa para leluhur warga Desa Borobudur ini dulunya tinggal di kawasan Candi,” jelas Maladi yang juga anggota DPRD kabupaten Magelang ini.
Arak-arakan dengan membawa 25 tumpeng sendiri dimulai dari Balai Desa Borobudur menuju kawasan Candi Borobudur. Setelah mengadakan doa bersama di bawah pohon beringin depan pintu masuk Candi, arak-arakan dilanjutkan naik ke plataran Candi dan berjalan mengelilingi Candi Borobudur, kemudian ditutup dengan acara kembul bujono, yakni makan bersama di sekitar Candi.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: