Kota, kabarMagelang.com--Setelah absen tak terlaksana di tahun 2018, Festival Tidar kembali hadir menyapa warga Kota Magelang dan sekitarnya. Tarian kolosal Kuntulan dan Kipas Sejuta Bunga menjadi pembuka festival yang hanya dihelat satu hari pada Kamis (3/10) ini.
Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito membuka resmi festival yang dipadu dengan pesta rakyat dan Haul Syeh Subakir ini. Turut mendampingi wakilnya Windarti Agustina, Ketua DPRD Kota Magelang Budi Prayitno, dan Sekda Kota Magelang Joko Budiyono.
Ratusan pelajar SMP, SMA, dan SMK terlibat dalam tarian kolosal yang mampu membuat kagum para penonton ini. Termasuk para penampil dari berbagai sanggar dan instansi ini, seperti ISI Jogja, ISI Solo, dan sanggar kesenian dari Purworejo, Kabupaten Magelang dan Kulonprogo.
Tak ketinggalan turut tampil pula mahasiswa asing dari Thailand dan Tajekistan yang tengah kuliah di Unnes dan UIN Walisongo. Mereka diundang oleh Disporapar untuk mengikuti Famtrip sekaligus tampil di Festival Tidar.
Ditemui usai pembukaan, Sigit menegaskan, Festival Tidar akan terus diadakan ke depan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas. Bila perlu, pelaksanaan festival selama dua hari atau lebih, bahkan jika memungkinkan sepanjang Jalan Ikhlas sebagai lokasi saat ini ditutup sementara.
“Sayang memang tahun lalu tidak terlaksana, padahal sangat bagus untuk mengenalkan potensi Gunung Tidar ke masyarakat luas. Termasuk wadah pentas seni anak-anak kita yang belajar di sanggar atau sekolah,” ujarnya.
Menurutnya, pelaksanaan festival hanya sehari ini kurang. Apalagi, melibatkan UMKM yang terlihat repot menyiapkan stand dengan beragam barang di dalamnya. Ia pun akan mengevaluasi pelaksanaan saat ini dan akan merumuskan untuk pelaksanaan tahun berikutnya.
“Kita akan evaluasi semuanya. Saya ingin festival ini diadakan lagi dengan kualitas yang meningkat,” katanya.
Senada disampaikan Ketua Komisi B DPRD Kota Magelang, Stin Syahyutri yang hadir bersama anggota pada pembukaan festival. Ia mengapresiasi pelaksanaan Festival Tidar ini meski masih ada yang perlu terus disempurnakan.
"Bagus kegiatan seperti ini. Para seniman memiliki wadah berkarya di festival ini. Juga ekonomi kerakyatan bergeliat. Tadi saya lihat penampilan keseniannya bagus-bagus. Ke depan harus diadakan lagi dengan dimatangkan lagi konsepnya,” ungkapnya.
Kepala Disporapar Kota Magelang, Djarwadi mengutarakan, Festival Tidar ini merupakan event seni budaya yang bertujuan untuk mempromosikan pariwisata di Kota Magelang. Juga sekaligus memperingati Hari Pariwisata se-Dunia yang jatuh pada 27 September lalu.
"Kita ambil lokasi di Jalan Ikhlas kompleks pertokoan Rejotumoto ini karena memang ada di area Gunung Tidar. Harapannya potensi pariwisata dapat terinformasikan ke masyarakat luas dan mengangkat UMKM Kota Magelang,” urainya.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: