Mungkid, kabarMagelang.com--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kembali sukses meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) Daerah tingkat nasional, dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, mengungkapkan apresiasinya atas semangat kolektif semua pihak dalam melakukan aksi nyata mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Menurutnya, Kebakaran hutan di beberapa wilayah di Indonesia merupakan salah satu contoh perubahan iklim yang cukup ekstrem, meskipun kondisinya hingga saat ini sudah jauh menurun dibandingkan beberapa minggu yang lalu.
"Kebakaran hutan dan lahan ini bisa berdampak pada habisnya ekosistem flora dan fauna yang ada di dalamnya," kata, Siti Nurbaya.
Selain kondisi tersebut, lanjut Siti, berbagai bencana hidrometeorologi (bencana yang dipengaruhi oleh cuaca) seperti banjir, tanah longsor, badai, kekeringan, kekurangan air bersih, gagal panen, wabah penyakit dan sebagainya semakin nyata akhir-akhir ini.
"Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Magelang sangat bangga atas penghargaan yang telah diberikan ini. Saya berharap, penghargaan ini dapat lebih memotivasi masyarakat ataupun desa dalam upaya pengendalian iklim dengan menjaga lingkungannya, terutama dalam mencegah pemanasan Global," ujar, Bupati Magelang, Zaenal Arifin usai menerima penghargaan Proklim.
Diketahui, Bupati Magelang telah menerima penghargaan sebagai pembina Proklim di daerah selama dua tahun berturut-turut (2018-2019). Sementara di tahun 2019 ini terdapat 6 Desa dan 1 Politeknik di Kabupaten Magelang yang juga menerima sertifikat Proklim dari Kementerian LHK antara lain, Desa Muntilan, Desa Banyubiru (Kecamatan Dukun), Desa Jumoyo (Kecamatan Salam), Desa Candirejo (Kecamatan Borobudur), Dusun Taruman, Desa Umbulsari (Kecamatan Windusari), dan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Magelang. (Kb.M2)
Tidak ada komentar: