Borobudur, kabarMagelang.com__Sebanyak 30
pelukis, dari 17 negara ikuti Borobudur International Art Festival (BIAF) 2019
di Limanjawi Art House, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur Magelang, Senin
(15/9). Sebuah pameran lukisan yang mengakat tema isu perdamian tersebut akan berlangsung
selama dua pekan (15 -30/9) mendatang.
Pemilik
Limanjawi Art House, Umar Khusani mengungkapkan bahwa pameran ini sekaligus
sarana ajang silaturahmi lintas pelaku seni dari berbagai Negara, yang
sebelumnya bergabung dalam Yogyakarta
International Art Festival.
"Mereka
sangat semangat dan bekerja keras untuk penyelanggaran event semacam ini di
Borobudur," ujarnya.
Dia menyebutkan
sebenarnya ada banyak lagi para seniman dari Negara Negara lain yang ingin
terlibat dalam BIAF ini, namun karena sesuatu hal saat ini baru 30 seniman dari17
negara yang bias ikut.
“Mereka
yang bias hadir saat ini ini diantaranya dari Banglades, India, Malaysia,
Nepal, Belanda, Filipina, Jepang, Korea, Polandia, Indonesia, Romania,
Thailand, Turki, Vietnam, dan Kanada,” jelas Umar.
Umar
berharap pameran
ini bisa memberi andil untuk pariwisata Candi Borobudur Jawa Tengah dan
Indonesia pada umumnya.
“Disisi lain peran
dari pemerintah juga sangat kita harapkan untuk tahun berikutnya, karena penyelenggaraan
ini benar-benar murni swadaya,” harapnya.
Kolektor
seni Kota Magelang Dr Oei Hong Djien, menandaskan BIAF 2019 ini merupakan
monumen budaya luar biasa hasil karya anak bangsa. Ia optimis dimasa yang akan
datang seni budaya dan pariwisata di wilayah Kabupaten Magelang akan berkembang
pesat, seiring kerja keras semua pihak.
"Ini sangat spesial, dan saya optimis, kalau senirupa
bisa berkembang di daerah kita," tandasnya.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: