Salaman, kabarMagelang.com__Bagi
pecinta kuliner, masakan mangut sudah tidak asing lagi di wilayah Kabupaten
Magelang. Ada beberapa rumah makan atau restoran di wilayah ini yang menyajikan
menu mangut yang digemari para pecinta kuliner, baik warga setempat maupun laur
darerah yang kebetulan singgah di Magelang. Namun, kini ada lagi restoran yang
menyajikan menu mangut yang bahan dasarnya asli ikan beong.
Lokasinyapun
tidak jauh, hanya beberapa kilometer dari Candi Borobudur, yakni di Salaman
tepatnya di jalan Magelang-Purworejo. Namanya Bukit Menoreh resto dan Coffe
"Rajanya Mangut". Selain berada
di pinggir jalan raya, dan tempat parkir luas, tempat makanpun tersedia banyak
baik duduk maupun lesehan. Bahkan restoran ini juga menyediakan tempat meeting.
Yang menarik tempat ini berhadapan langsung
dengan pemandangan perbukitan Menoreh.
"Karenanya
kami namai Bukit Menoreh Resto dan Coffe, rajanya mangut" jelas pemilik
resto Sutikno Setiadi.
Dia
menjelaskan resto ini didirikan bersama sang istri sejak setahun lalu, karena
sama-sama pencinta kuliner, bahkan hingga ke luar negeri. Alasan kenapa
,memilih
“Selama menjajah kuliner di seluruh Indonesia dan luar negri, belum pernah ia menemui menu beong. "Baru di Magelang ini saya menemukan," ungkapnya.
Sutikno menyebutkan bahwa di restonya tidak hanya menyediakan mangut beong, namun juga ada mangut kepala manyung, yang dia pesan langsung dari Semarang.
“Selama menjajah kuliner di seluruh Indonesia dan luar negri, belum pernah ia menemui menu beong. "Baru di Magelang ini saya menemukan," ungkapnya.
Sutikno menyebutkan bahwa di restonya tidak hanya menyediakan mangut beong, namun juga ada mangut kepala manyung, yang dia pesan langsung dari Semarang.
“Masakan
disini berbeda dengan resto lainya. Kami menyediakan fres langsung masak sesuai
selera, mau yang pedas, pedas sekali, maupun yang gurih, semua benar-benar
fress,” jelas Sutikno sambil melayani pelanggan.
Yang lebih
membedakan lagi dengan resto lain, di Bukit Menoreh Resto dan Coffe, rajanya
mangut ini adalah bumbu rempahnya. Bahkan, sama sekali tidak pernah menambahkan
MSG atau bumbu penyedap rasa untuk setiap masakannya.
"Saya
sangat memperhatikan kesehatan, saya ingin pembeli sehat dengan menyantap
masakan tanpa MSG," ujar Sutikno.
Cara penyajianyapun juga sangat menarik dan unik, kalau di resto-resto pada umumnya menggunakan piring, namun di Bukit Menoreh Resto dan Coffe, rajanya mangut ini sajian
di tempatkan dalam wadah dari tanah liat, dengan bumbu berwarna kuning, ditambah taburan bawang merah goreng dan irisan cabe hijau dan merah yang cukup menarik, sehingga menambah selera pembeli untuk segera menyantapnya.
Salah satu pengunjung Kurniawati dari Kota Magelang, yang kebetulan menikmati mangut beong, mengaku bumbu rempahnya sangat terasa, dan pada santapan pertama, bikin orang penasaran untuk menyantap suapan berikutnya.
"Rasanya memang beda dengan mangut beong yang biasa saya beli di tempat lain. Ini benar-benar enak," katanya.(Kb.M2)
Cara penyajianyapun juga sangat menarik dan unik, kalau di resto-resto pada umumnya menggunakan piring, namun di Bukit Menoreh Resto dan Coffe, rajanya mangut ini sajian
di tempatkan dalam wadah dari tanah liat, dengan bumbu berwarna kuning, ditambah taburan bawang merah goreng dan irisan cabe hijau dan merah yang cukup menarik, sehingga menambah selera pembeli untuk segera menyantapnya.
Salah satu pengunjung Kurniawati dari Kota Magelang, yang kebetulan menikmati mangut beong, mengaku bumbu rempahnya sangat terasa, dan pada santapan pertama, bikin orang penasaran untuk menyantap suapan berikutnya.
"Rasanya memang beda dengan mangut beong yang biasa saya beli di tempat lain. Ini benar-benar enak," katanya.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: