"Saat ini kita
sudah menyiapkan 600 tanki, satu tankinya berisi 5000 liter air bersih,"
ungkap, Kepala BPBD Kabupaten Magelang, Edi Susanto, Selasa (30/7).
Edi menjelaskan,
dari hasil breakdown tahun 2018 kemarin, BPBD Kabupaten Magelang telah
menggelontorkan bantuan sebanyak 300 tanki air bersih. Kemudian pada tahun 2019
ini terjadi penambahan hingga 600 tanki.
“Penambahan
tersebut karena diperkirakan tahun ini akan terjadi kemarau panjang,” jelasnya.
Menurut informasi
dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), untuk wilayah Jawa
Tengah diperkirakan akan mengalami kemarau dari bulan Mei sampai dengan bulan
September.
"Namun kita
akan merasakan musim kemarau paling lama sekiar 9 sampai 15 pekan (3 bulan),"
kata Edi.
Dia menyebutkan, ada
beberapa Kecamatan yang perlu diantisipasi manakala terjadi kekeringan, antara
lain, Kecamatan Borobudur, Salaman, dan Tempuran.
"Tapi hingga
saat ini kita belum mendapatkan laporan atau permintaan droping air bersih,"
ungkapnya.
Saat ini BPBD
Kabupaten Magelang sudah turun ke lapangan melakukan pendataan, serta tengah
memikirkan solusi jangka panjang apabila benar-benar terjadi kemarau panjang.
"Contohnya
seperti pembuatan sumur dan pipanisasi. Kita sedang berkoordinasi dengan SKPD
terkait lainnya," pungkas Edi.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: