"Saya ikut prihatin atas musibah yang menimpa sekolah anak-anak kita tadi malam. Saya tahu ada mobil PMK di jalan, tapi baru bisa meninjau sekarang, saya ingin melihat langsung kondisinya," ungkap Sigit, disela-sela peninjauan.
Saat ini pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran yang terjadi, Minggu (26/5) malam itu. Ia meminta pihak sekolah untuk mengambil pelajaran dari kejadian ini. Misalnya, dengan menambah penjaga malam, memakai kabel listrik yang standas, dan sebagainya.
“Saya lihat konstruksi bangunan masih cukup baik dan layak. Harusnya nanti ada rekomendasi, khususnya bagian atap yang agak melengkung. Ini perlu karena kegiatan belajar mengajar harus aman," ucapnya, didampingi Sekretaris Daerah Joko Budiyono, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Taufiq Nurbakin dan Ketua PMI Sumartono.
Pada kesempatan itu Sigit memberikan bantuan dana Rp 20 juta kepada pihak sekolah, sebagai wujud perhatian dan diharapkan dapat membantu memperbaiki sarana prasarana yang rusak. Selain itu, bantuan dana juga datang dari PMI Kota Magelang.
Untuk diketahui, musibah kebakaran menimpa empat ruang belajar khusus PAUD IT Asy Syaffa’ 2 Magelang, Minggu (26/5) sekitar pukul 19.15 malam. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun mengakibatkan kerugian materi mencapai ratusan juta rupiah.
Kepala PAUD IT Asy Syaffa’ 2 Magelang, Siti Banatun Nafiah mengatakan, peristiwa kebakaran pertama kali diketahui oleh warga sekitar. Warga melihat ada kepulan asap keluar dari salah satu ruang belajar sisi barat.
Adapun ruang belajar yang terbakar berukuran sekitar 16x6 meter dan digunakan untuk empat kelas playgroup. Hampir semua barang yang ada di dalam ruangan terbakar, seperti kursi, dispenser, kipas angin, kamera, kompor portabel, dan dokumen-dokumen penting.
“Kami sangat sedih. Ada rapot anak-anak yang habis terbakar, padahal akan dibagikan 21 Juni 2019. Ada juga 50-an parcel lebaran untuk anak-anak yang mau dibagi besok, semua rusak," tuturnya.
Sejauh ini, pihaknya belum tahu apa penyebab kebakaran. Ia pun masih menunggu hasil penyelidikan dari aparat Kepolisian. Ia mengakui, di kelas tersebut terdapat kameran CCTV yang sehari-hari aktif. Tapi, anehnya siang hari sebelum kejadian diketahui kamera tidak menyala.
"Entah kenapa CCTV di kelas itu mati, sekitar jam 14.00 WIB. Padahal biasanya hidup. Jadi kami juga tidak memiliki hasil rekaman terkait peristiwa ini,” jelasnya.
Ia menyampaikan rasa terimakasih kepada Pemerintah Kota Magelang yang sudah memberikan perhatian dan bantuan kepadanya. Bantuan juga datang dari PMI Kota Magelang, Dinas Sosial Kota Magelang, dan pihak lain. Ia berharap ruang kelas bisa segera diperbaiki sehingga anak-anak bisa kembali beraktivitas.
Sementara itu, salah satu Wali Murid PAUD/TK IT Asy Syaffa' 2, Ajeng, mengaku sedih atas musibah ini. Apalagi ada karya anak-anak di dalam kelas yang ikut terbakar. Ia pun berharap kelas segera diperbaiki dan anak-anak bisa bersekolah Juli 2019 mendatang.
"Sedih pastinya, kasihan anak-anak, ini kan hari-hari terakhir mereka sekolah sebelum liburan jadi masih ada karya mereka yang sudah ditunggu-tunggu untuk dibagi. Semoga segera diberbaiki, kelas jadi cantik lagi," tuturnya.(Kb. M)
Tidak ada komentar: