BOROBUDUR, kabarMagelang.com__Perayaan
Hari Raya Tri Suci Waisak 2563 BE/2019 di Taman Lumbini Komplek Taman Wisata Candi
Borobudur menjadi tujuan tersendiri bagi wisatawan lokal maupun asing. Selama prosesi
waisak berlangsung, wisatawan tetap dapat mengunjungi Candi Borobudur. Beberapa
rangkain waisak yang sangat menarik dan ditunggu adalah prosesi ribuan umat
Budha saat melepaskan lampion, yang merupakan puncak dari rangkaian waisak
menjelang detik-detik waisak di Taman Lumbini Komplek Taman Wisata Candi
Borobudur, Sabtu (18/5) malam.
Namun tidak banyak wisatawan itu sendiri mengetahui arti
dan makna dari pelepasan lampion tersebut. Pelepasan lampion menjadi simbol
yang sakral untuk melepaskan hal-hal yang bersifat negatif di dalam diri setiap
umat Budha.
Setiap lampion yang diterbangkan berisikan doa dan
harapan bagi setiap umat Budha. Pada perayaan waisak 2563 BE/2019 ini penerbangan
lampion juga mengandung pesan terhadap seluruh umat manusia dan negara.
“Ribuan lampion yang kita terbangkan membawa pesan
kepada semua umat manusia terhadap pentingnya cinta kasih, saling menghormati,
keberkahan, kemakmuran sehingga menciptakan kerukunan dan perdamaian,” ungkap Bhante Kamsai Sumano Mahathera di Candi
Borobudur Sabtu (18/5).
Salah satu umat Budha Yessy dari
Jakarta (26) mengaku bahwa prosesi pelepasan lampion merupakan acara yang
paling ditunggu.
“Malalui lampion kita bisa
menyampaikan doa dan harapan baik doa untuk diri sendiri, doa untuk orang tua,
juga dao untuk orang lain. Tingginya lampion terbang adalah simbul dari
tinggingya harapan kita,” ujarnya.
Selesai prosesi menerbangkan
lampion ribuan umat Budha menuju ke plataran Candi Borobudur untuk menanti
detik-detik waisak yang jatuh pada pada Minggu (19/5) pukul 04.11 menit dini hari,
dimana seluruh umat Budha melaksanakan pradaksina yakni berjalan mengitari
Candi Agung Borobudur sebanyak tiga kali.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: