Kota, kabarMagelang.com__Badan Penelitian dan Pengembangan
(Balitbang) Kota Magelang melakukan seleksi produk Kreasi dan Inovasi (Krenova)
masyarakat tahun 2019. Sebanyak enam produk masuk dalam seleksi ini yang
kemudian akan diambil empat terbaik.
Kepala Balitbang Kota Magelang, Arif
Barata Sakti, menjelaskan seleksi ini merupakan tahapan kompetisi Krenova 2019.
Setiap inovator wajib memaparkan hasil karya mereka di hadapan sejumlah
akademis, sesama inovator, Balitbang, dan masyarakat umum.
“Ada enam karya prototype yang dipaparkan
pada seleksi ini. Setelah itu para inovator langsung mendapat masukan maupun
pertanyaan dari masyarakat tentang produk mereka," jelas Arif, disela-sela
kegiatan, di RM Kebon Semilir, Kota Magelang, Kamis (16/5).
Keenam karya yang diseleksi, yakni
Wiku dan Rusmiyati dari Kelurahan Potrobangsan dengan karya alat pemotong dari
plat bekas (Rusend-Cut ). Lalu Patra Agung, Bayu, dan Agung dari Kelurahan
Magelang dengan karya kompor listrik dengan panel surya (Smart Electric Stove.
Damar Kuncoro Aji dari Kelurahan Cacaban dengan karya Medical Examination
Outdoor dan Purwadi dari Kelurahan Jurangombo Selatan dengan karya Pendidih Air
Cepat.
Dua peserta berikutnya Chamim Susanto
dari Botton dengan karya Automatic Drying Portable dan Rizaldi Alfian Nur dari
Kelurahan Wates dengan karya Net Desk (meja laptop portable).
Salah satu tim penilai berasal dari
IST Akprind Yogyakarta. Menurut Arif, tahun ini merupakan tahun kedua kerjasama
dengan perguruan tinggi tersebut. Para akademis dari kampus ini selain memberikan
penilaian juga memberikan pendampingan kepada inovator-inovator untuk
mengembangkan karya mereka.
Diungkapkan, melalui ajang krenova
ini mendorong masyarakat agar memiliki jiwa inovator. Ide karya tidak harus
rumit tapi justru yang sederhana dan dibutuhkan masyarakat. Hasil karya Krenova
diharapkan dapat diserap investor dan dikomersialisasi dengan baik.
“Kami juga baru merintis adanya
galeri inovasi di samping kantor. Nantinya hasil-hasil Krenova akan kita pajang
di galeri dan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran bagi pelajar,
mahasiswa, maupun masyarakat,” katanya.
Kepala Bidang Harmonisasi dan Inovasi
Balitbang, Catur Adi Subagyo, menambahkan setelah seleksi ini, tahap berikutnya
adalah monitoring hasil dan paparan hasil produk. Kemudian diseminasi atau
pengenalan produk ke masyarakat dan stakeholder.
Menurutnya, penilaian Krenova 2019
tahun ini diperketat dibanding sebelum-sebelumnya. Maka, tahun ini ada warna
baru, yakni dewan juri berasal dari praktisi dan pelaku usaha. Sama sekali
tidak menunjuk tim juri dari kalangan birokrasi, sehingga penilaian lebih
obyektif dan fair.
“Total peserta yang masuk sebanyak 25
peserta dari berbagai kelurahan. Kategori yang diikuti mencakup rekayasa
teknologi, kerajinan dan industri rumah tangga, energi, kehutanan dan
lingkungan hidup, kesehatan, agribisnis, dan pangan,” ungkapnya.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: