KOTA, kabarMagelang.com__Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu
atau Public Safety Center (PSC) 119 Kota Magelang memberikan pelatihan
penanganan kegawatdaruratan kepada para guru dan karyawan SMPN 13 Kota
Magelang, Senin (8/4/2019). Pelatihan ini dinilai penting untuk bekal
masyarakat dalam hal penanganan kegawatdaruratan yang baik dan benar.
"Ada sekitar 20-30 peserta, dari
guru dan karyawan SMPN 13, yang ikut kegiatan pelatihan ini," jelas Mimin
Triyanti, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Bidang Pelayanan Sumber Daya Manusia
PSC 119 Kota Magelang, usai kegiatan, Senin (8/4).
Mimin memaparkan, beberapa materi yang
diberikan berupa pengetahuan tentang pertolongan pertama kegawatdaruratan
medis, seperti penanganan seseorang yang menderita serangan jantung dan
penanganan korban kecelakaan.
"Materinya kami beri teori dan
praktek langsung, yakni bantuan dasar hidup (BHD). Bagaiaman penanganan 10
menit pertama jika menemukan seseorang terserang sakit jantung dan lainnya
sebelum kemudian dibawa ke rumah sakit," imbuh Mimin.
Tidak hanya guru, pelatihan ini juga
menyasar masyarakat umum. Beberapa pekan lalu secara rutin tim PSC 119 Kota
Magelang memberikan pembekalan kepada anak-anak dan masyarakat di 17 kelurahan
di Kota Magelang.
"Ke depan secara bertahap, kami
juga akan memberikan pelatihan kepada komunitas, misal komunitas sepeda karena
penting ketika mereka gowes juga kadang ada yang mengalami cidera,"
katanya.
PSC 119 Kota Magelang merupakan pusat
komunikasi dan tim reaksi cepat pertolongan pertama pada kasus krisis kesehatan
akibat beberapa hal, seperti bencana, kecelakaan kerja, kebakaran dan
kecelakaan lalu lintas, medis dan lainnya.
Siti Musyfiyah, salah satu guru SMPN 13
Kota Magelang, mengaku senang bisa mengikuti pelatihan tersebut sebab materi
yang diberikan sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
"Materinya menarik, sangat
bermanfaat karena memang dibutuhkan. Kan biasanya kalau ada kejadian kita suka
gugup atau panik. Pengen membantu tapi ternyata ada tekniknya yang benar,"
kata Siti.
Pada pelatihan yang baru pertama kali
diperoleh itu peserta mendapat materi teori dan praktek tentang bantuan hidup
dasar antara lain menangani seseorang yang tersedak ringan maupun
berat.
Ke depan pelatihan serupa juga akan
diberikan kepada para siswa, terutama siswa yang kerap melakukan aktivitas atau
kegiatan belajar di luar kelas.
"Kami rasa pelatihan ini juga
penting untuk siswa, jadi mereka tahu apa yang harus dihadapi jika mendapati
teman atau korban kecelakaan atau kejadian lain saat mereka outbond. Diberi
penjelasan juga kalau PSC memiliki tim medis jadi tidak harus ke RS terlebih
dahulu," ujar Siti.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: