KOTA, kabarMagelang.com__Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) meresmikan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) dan
Rumah Khusus (Rusus) di Kelurahan Wates, Kota Magelang, Sabtu (16/3).
Peresmian ditandai dengan pemukulan gong
dan pengguntingan pita oleh Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian
PUPR Khalawi Abdul Hamid, didampingi oleh Anggota Komisi V DPR RI Sudjadi,
Wakil Walikota Magelang Windarti Agustina, beserta jajarannya dan masyarakat
setempat. Pada waktu bersamaan
diresmikan pula Rusunawa dan Rusus di Kabupaten Magelang dan Temanggung.
Windarti mengungkapkan peresmian ini
menandai difungsikannya proyek yang ditujukan sebagai solusi kebutuhan hunian
masyarakat yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Perumahan rakyat dan
kawasan permukiman memang merupakan urusan wajib pemerintah daerah yang
berkaitan dengan pelayanan dasar.
"Bagi Pemerintah Kota Magelang
sendiri, menjadi komitmen kami untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas
hidup masyarakat," katanya di sela-sela kegiatan Peresmian Rusunawa di
Kelurahan Wates, Magelang Utara, Sabtu (16/3).
Rusunawa Kelurahan Wates, papar
Windarti, dibangun dengan kualitas baik, bahkan dengan spesifikasi layaknya
kondominium untuk kalangan masyarakat menengah ke atas.
"Saya lihat rusunawa ini megah,
mirip kondominium atau flat untuk masyarakat menengah ke atas. Lantainya bukan
keramik tapi granit yang mudah dibersihkan, tidak mudah tergores," ungkap
Windarti.
Rusunawa Wates dibangun sebanyak 1
tower, terdiri dari 4 lantai, berisi total 58 unit masing-masing type 36.
Rusunawa ini bisa mampu menampung 58 kepala keluarga (KK) dari kalangan
masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Adapun untuk harga sewa bervariatif berkisar
Rp 300.000 - Rp 350.000 per unit per bulan.
"Untuk itu kami pesan kepada
Bapak/Ibu penghuni rusunawa maupun rusus supaya menjaga, merawat huniannya
masing-masing layaknya rumah sendiri, dan diharapakan menjadi berkah bagi
banyak orang," tuturnya.
Windarti melanjutkan, di Kota Magelang
telah dibangun rusunawa dan rusus namun tidak dipungkiri pihaknya masih
menghadapi permasalahan yang cukup tinggi, terutama masalah backlog (Kesenjangan
antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah yang dibutuhkan) dan rumah rumah
tidak layak huni.
Sementara itu, Dirjen Penyediaan
Perumahan Kementerian PUPR Khawali Abdul Hamid, mengapresiasi Pemkot Magelang
yang telah menyediakan lahan berupa tanah bengkok untuk rusunawa. Sebab diakui,
salah satu kendala yang dihadapi dalam pembangunan rusunawa di daerah adalah
persoalan ketersediaan lahan.
"Apa yang dilakukan Pemkot Magelang
ini bisa dicontoh daerah lain dalam hal penyediaan lahan pembangunan rusunawa
dengan memakai lahan bengkok. Tanah bengkok ternyata bisa dijadikan aset
membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah," kata Khawali.
Pada hari yang sama, selain Rusunawa
Wates, di Kota Magelang juga diresmikan Rusun Kelurahan Sanggrahan. Kemudian di
Kabupaten Magelang meliputi Rusun Tamanagung Muntilan, Rusus Mahasiswa STPP
Tegalrejo, dan Rusus Pondok Pesantren API Tegalrejo. Di Kabupaten Temanggung,
dibangun Rusun Manggong Ngadirejo.
"Kami tingkatkan kualitasnya terus,
yang terakhir kami coba lantainya, kemudian fasilitas di dalamnya, mebeulernya
bisa dilihat dan sebagainya," kata dia.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: