KOTA, kabarMagelang.com__Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang,
Jawa Tengah, terus melakukan upaya untuk menekan pengangguran di wilayah ini.
Salah satunya adalah dengan membuka pelatihan peningkatan keahlian di berbagai
bidang bagi warga di Balai Latihan Kerja (BLK) dibawah naungan Dinas Tenaga
Kerja (Disnaker) Kota Magelang.
"Penganggur atau pencari kerja
rata-rata karena skill-nya lemah, kompetensi rendah, dan mentalnya
tidak terdidik di lingkungannya. Sehingga menjadi kelemahan. Nah,
kelemahan-kelemahan itu menjadi tugas kami untuk dilakukan pelatihan,"
jelas Kepala Disnaker Kota Magelang, Gunadi Wirawan, Rabu (6/3).
Setiap tahun BLK membuka 6 jurusan
pelatihan yakni menjahit, otomotif, tata boga, tata rias, komputer, dan bahasa
asing. Pelatihan ini terbuka untuk masyarakat, khususnya usia produktif, sesuai
dengan minat dan keahlian masing-masing.
"Di BLK, setiap tahun kami punya
anggaran dari APBD dan APBN untuk mengadakan pelatihan. Setiap paket jurusan
fokus untuk 16 orang peserta. Pada jurusan tertentu akan sampai pada uji
kompetensi, peserta akan dapat sertifikat BNSP (Badan Nasional Sertifikasi
Profesi) terampil yang bisa digunakan pencari kerja," papar Gunadi.
Ia mencontohkan, peserta yang telah
mengikuti uji kompetensi dan mengantongi sertifikat terampil BNSP maka akan
mudah diterima bekerja di berbagai perusahaan otomotif nasional seperti AHAS.
Keahlian mereka dipastikan tidak diragukan lagi.
"Ini sesuai dengan slogan Kota
Magelang sebagai Kota Jasa. Peluang atau pasar tenaga kerja terbuka luas bagi
masyarakat untuk membuka jasa seperti perbengkelan, tata rias, tata boga. Kami
utamakan peningkatan kompetensi," kata dia.
Untuk diketahui, berdasarkan rilis yang
dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) per 5 November 2018 lalu, angka
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Magelang tahun 2018 menurun dari
sebelumnya 6,88 persen di tahun 2017 menjadi 4,88 di tahun 2018.
"Angka ini merupakan angka
penurunan tertinggi di Jawa Tengah," katanya.
Sedangkan Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) Kota Magelang meningkat dari 65,32 persen di tahun 2017 menjadi
68,64 persen di tahun 2018. Dihitung berdasarkan rumus jumlah angkatan kerja
dibagi jumlah penduduk usai kerja dikalikan 100 persen.
Salah satu peserta pelatihan, Ahmad
Rifki (22), yang saat ini sedang belajar tentang otomotif, mengakui pelatihan
yang diperoleh di BLK sangat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitasnya di
dunia otomotif.
"Saya sudah 2 minggu ikut pelatihan
di sini, diberi ilmu teori tentang otomotif sampai praktek langsung. Saya
memang senang dunia otomotif jadi merasa perlu terus latihan, pengen
bisa," ungkap Rifki.
Alumni SMK dr Soetomo Temanggung Jurusan
Otomotif itu mengatakan jika sebelumnya ia pernah membuka bengkel di rumahnya,
kemudian bekerja di sebuah dealer sepeda motor di Temanggung. Setelah pelatihan
ini ia juga ingin membuka usaha bengkel kembali.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: