KOTA, kabarMagelang.com__Badan Pengembangan dan Penelitian
(Balitbang) Kota Magelang lebih mementingkan kualitas dibanding kuantitas
peserta kompetisi Kreativitas dan Inovasi (Krenova) tahun 2019. Ini agar kontes
inovasi dan kratifitas warga Kota Magelang berlangsung lebih kompetitif.
”Sebenarnya target secara kuantitas
tidak kami prioritaskan, karena yang terpenting adalah kualitas dan
pengembangannya. Hal ini agar kontes inovasi dan kreasi itu dapat berlangsung
lebih kompetitif," ujar Kepala Sub Bidang Penguatan Harmonisasi Balitbang
Kota Magelang, Misrun, di kantornya, Jumat (8/3).
Misrun menyebutkan, tercatat ada 15
karya yang sudah masuk ke panitia Krenova 2019. Mereka telah mewakili kelurahan
yang ada di Kota Magelang. Adapun pendaftaran akan ditutup 12 Maret 2019 dan
batas pengiriman karya maksimal 14 Maret 2019.
"Target Krenova tahun 2019 hanya 30
proposal, tetapi dengan kualitas yang mumpuni. Kalau misalnya ada 40 karya yang
masuk, ya kita akomodasi semua. Tapi sebagian ada yang kami pulangkan, dan kami
sarankan ikut tahun depan, karena karyanya masih setengah-setengah. Bukan
berarti jelek, tapi akan lebih baik kalau dimatangkan terlebih dahulu,”
paparnya.
Misrun menyebutkan ada tiga hal yang
diutamakan dalam krenova 2019, yakni penemuan baru, kreativitas, serta inovasi.
Untuk kategori dilombakan meliputi 9 tema, meliputi agribisnis dan pangan,
energi, kehutangan dan lingkungan hidup, kelautan dan perikanan, dan kesehatan
obat-obatan dan kosmetika. Selanjutnya, kategori pendidikan, rekayasa teknologi
dan manufaktur, kerajinan dan industri rumah tangga, serta sosial.
"Nanti 10 karya terbaik akan
didaftarkan untuk mendapatkan hak kekayaan intelektuan (HaKI). Temuan ini juga
akan diikutkan pada lomba tingkat Jawa Tengah untuk kategori utama, harapan,
dan favorit," imbuhnya.
Misrun menambahkan, dibandingkan dengan
Krenova tahun 2018 yang diikuti 32 peserta, tahun ini ia memprediksi hasilnya
lebih baik. Sejauh ini, lanjutnya, karya-karya yang terkumpul merupakan temuan
mutakhir yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Bidang
Pengembangan dan Harmonisasi Inovasi Balitbang Kota Magelang, Catur Adi
Subagyo, menambahkan Krenova sejak 2004 hingga 2018 sebagian besar di antaranya
sudah dikomersilkan. Hal ini senada dengan tujuan utama Krenova, yakni agar
temuan tersebut menghasilkan sisi komersial lebih.
”Ada tindak lanjut setelah juara
diumumkan. Seperti tahun kemarin, juara karya Krenova tahun 2018 antara
lain alat pemanggang makanan dengan tenaga surya, kini selain mendapatkan HaKI
juga berhak mendapatkan pemberdayaan dari Kementerian Ristek Dikti. Bantuannya
cukup fantastis, mencapai Rp300 juta,” ucapnya.
Sedangkan untuk hadiah uang pembinaan
bagi para pemenang Krenova tahun 2019, sebutnya, mencapai Rp39 juta. Dia
berharap dengan adanya Krenova tiap tahun, akan memacu inovasi dan kreativitas
masyarakat dalam berbagai bidang, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sementara itu, Kepala Balitbang Kota
Magelang Arif Barata Sakti menjelaskan, instansi yang dipimpinnya merupakan
satu-satunya yang berbentuk badan di Jawa Tengah. Perannya mengawal dan
mendampingi inovasi Kota Magelang. Perhatian akan teknologi dan kreasi dari
pemerintah untuk masyarakat ini, membuat Balitbang Kota Magelang, sering
dijadikan objek pembelajaran instansi luar daerah.
”Krenova sudah digelar oleh Pemkot
Magelang sejak tahun 2004 silam. Saat ini sudah puluhan karya terproduksi di
sini dari inovasi dan kreativitas masyarakat, sehingga mampu mendayagunakan
perekonomian warga,” ujarnya.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: